Orangutan Sumatra Tertua di Amerika Mati  

Reporter

Editor

Rabu, 19 Oktober 2011 13:55 WIB

Ginger, orangutan Sumatera tertua di Amerika Serikat, mati. REUTERS/Sacramento Zoo

TEMPO Interaktif, Sacramento - Ginger, orangutan Sumatera tertua di Amerika Serikat, mati setelah tim dokter melakukan eutanasia atau tindakan mengakhiri kehidupan makhluk hidup di Kebun Binatang Sacramento. Ginger yang berumur 56 tahun ini sengaja diakhiri hidupnya hari ini dengan cara tenang untuk mencegah penderitaan lebih lanjut dari berbagai penyakit yang berkaitan dengan usianya.

Ginger lahir di Sumatera pada 1955 dan tiba di ibu kota California pada 1984 setelah sebelumnya berada di kebun Binatang di St Paul, Minnesota, dan Chicago. "Sebagai ibu pemimpin dari kelompok orangutan, Ginger adalah duta kehidupan liar yang spektakuler. Dia menginspirasi dan memotivasi pengunjung kebun binatang untuk aktif dalam aksi konservasi," ujar Leslie Field, supervisor mamalia kebun binatang.

Ginger telah diobati selama beberapa waktu karena penyakit yang dideritanya seperti radang sendi. Namun akhir-akhir ini ia mengalami masalah neurologis dengan terganggunya penglihatan dan koordinasi. Bahkan pada Senin malam ia tak bisa bergerak sendiri kembali ke kandangnya.

Ginger hingga ajal menjemputnya tak memiliki keturunan. Kematiannya meninggalkan dua orangutan lainnya yaitu Makan yang orangutan jantan berumur 8 tahun dan Cheli, orangutan betina berumur 29 tahun.

Orangutan tertua di Amerika Serikat saat ini adalah Tia, seekor betina berumur 55 tahun yang berada di Sedgwick County Zoo di Kansas. Mamalia ini dapat hidup sampai 30 tahun di alam liar dan bisa sekitar 50 tahun di penangkaran. Tetapi umur Ginger telah melampaui harapan. "Di alam liar banyak ancaman. Terutama kekurangan makanan dan habitat. Di sini kami menjaga mereka tetap aman dan memastikan asupan makanan dengan diet sehat," ujar Tonja Swank, juru bicara Kebun Binatang Sacramento.

Orangutan yang berasal dari Indonesia dan Malaysia adalah mamalia kera terbesar di Asia. Orangutan Sumatera masuk dalam kategori jenis yang dilindungi. Perkiraan saat ini hanya 20 ribu hingga 30 ribu saja orangutan yang hidup di alam liar.

RUETERS I ISMI WAHID

Berita terkait

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.

Baca Selengkapnya

Arti Logo Pameran Flona 2023 di Langan Banteng, Berlangsung hingga 16 Oktober 2023

16 September 2023

Arti Logo Pameran Flona 2023 di Langan Banteng, Berlangsung hingga 16 Oktober 2023

Logo Flona 2023 melambangkan Jakarta mendukung Nusantara sebagai Ibu kota baru

Baca Selengkapnya

Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

1 Agustus 2022

Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

Ekowisata mangrove, yakni wisata edukasi yang mengutamakan keindahan alami dari hutan mangrove serta makhluk hidup di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.

Baca Selengkapnya

BRIN: 88 Temuan Spesies Baru 2021, Mayoritas dari Sulawesi

28 Januari 2022

BRIN: 88 Temuan Spesies Baru 2021, Mayoritas dari Sulawesi

BRIN mengumumkan hasil temuan spesies flora dan fauna sepanjang 2021. Berkolaborasi dengan peneliti asing,

Baca Selengkapnya

Ingin Tahu Flora dan Fauna Khas Indonesia, Bisa Lihat di Pecahan Uang Rupiah

16 November 2021

Ingin Tahu Flora dan Fauna Khas Indonesia, Bisa Lihat di Pecahan Uang Rupiah

Dalam pecahan uang rupiah terdapat beragam gambar flora dan fauna khas Indonesia, dari jalak bali, burung kepodang hingga anggrek larat, bunga jeumpa

Baca Selengkapnya

Wisata Edukasi Virtual Kebun Raya Bogor, Tetap Bisa Piknik Sambil Belajar

5 Oktober 2021

Wisata Edukasi Virtual Kebun Raya Bogor, Tetap Bisa Piknik Sambil Belajar

Kebun Raya Bogor telah mengjadirkan layanan wistaa edukasi virtual itu bagi pelajar dan mahasiswa selama pandemi.

Baca Selengkapnya

58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia

1 September 2021

58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia

Hari ini, IPB genap 58 tahun, Begini ceritanya pernah bergabung dengan Universitas Indonesia di suatru masa.

Baca Selengkapnya

Konsep Mini Zoo Makin Marak Sebagai Destinasi Wisata

7 April 2021

Konsep Mini Zoo Makin Marak Sebagai Destinasi Wisata

Konsep mini zoo, mirip dengan kebun binatang, tapi dengan lingkup dan jumlah satwa yang lebih sedikit, berikut tempat makan dan penginapan.

Baca Selengkapnya

Nicholas Saputra Suka Isu Lingkungan Berawal dari Terpaksa...

25 Desember 2019

Nicholas Saputra Suka Isu Lingkungan Berawal dari Terpaksa...

Nicholas Saputra memproduksi film panjang bertema lingkungan berjudul Semes7a. Ternyata awal mula ia menyukai isu lingkungan karena terpaksa...

Baca Selengkapnya