TEMPO Interaktif, Jakarta - Keluhan atas rendahnya kesejahteraan peneliti bisa jadi terjawab dalam waktu dekat. Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta berjanji akan menggandakan tunjangan riset penelitian maksimal empat kali lipat dari yang didapat saat ini.
Tunjangan maksimal yang diperoleh peneliti sebesar Rp 1,4 juta per bulan. Menristek mengakui tunjangan peneliti lebih rendah daripada tunjangan guru. Dalam usulan anggaran terbaru, ia mengajukan angka ini dinaikkan hingga Rp 5,5 juta bagi peneliti terbaik.
"Besarannya sudah maksimal karena peraturan membatasi tunjangan tak bisa melebihi perolehan pejabat struktural eselon I," ujar Menristek saat jumpa pers di Lembaga Eijkman, Jakarta, Kamis, 3 September 2011.
Namun regulasi mengenai kenaikan tunjangan peneliti ini masih harus dirembuk di internal Kementerian. Sembari menunggu regulasi, Menristek telah menyurati Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara agar menyisakan ruang anggaran yang cukup untuk mengakomodasi rencana kenaikan tunjangan yang membutuhkan tambahan anggaran negara ini.
"Surat ini sebagai titipan jika nanti Menteri Keuangan menanyakan anggaran riset," kata dia.
Kenaikan tunjangan sendiri tak mungkin diterapkan pada awal tahun depan mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012 telah diteken. Revisi anggaran baru bisa dilakukan pertengahan tahun 2012 saat pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan.
ANTON WILLIAM
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya