NASA Buat Harpun untuk Menembak Komet  

Reporter

Editor

Minggu, 18 Desember 2011 21:23 WIB

Komet Hartley. lowell.edu

TEMPO Interaktif, Maryland - Bak Captain Ahab dalam novel Moby Dick, yang bersenjata harpun untuk menangkap seekor paus putih raksasa, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merancang sebuah harpun untuk menembak komet. Ilmuwan di Goddard Space Flight Center NASA mendesain semacam tombak kecil yang dapat ditembakkan dan mengambil sampel dari komet.

Sampel material komet dianggap menyimpan petunjuk tentang asal-usul planet dan kehidupan, karena komet mengandung debu dan gundukan es beku yang berasal dari masa pembentukan tata surya kita. "Alasan yang paling menggugah semangat untuk menempuh semua kesulitan yang menguras biaya ini adalah untuk memperoleh kesempatan melongok biomolekul primordial dalam komet yang mungkin telah membantu lahirnya kehidupan," kata Donald Wegel, perekayasa utama proyek itu.

Misi NASA sebelumnya telah menemukan asam amino, molekul yang penting bagi kehidupan dan bertindak sebagai unsur pembentuk proteins pada komet dan meteorit. Proyek ini diharapkan bisa menemukan unsur lain yang dibutuhkan untuk hidup, mendukung teori bahwa komet dan meteorit yang jatuh ke bumi ada kemungkinan telah menyokong perkembangan kehidupan di bumi melalui biomolekul vital yang dibawanya.

Tujuan lain pengumpulan sampel komet ini adalah mengetahui bagaimana komet terbentuk. Informasi tersebut akan memberi informasi yang sangat berharga bagi peneliti tentang cara terbaik untuk membelokkan setiap benda angkasa berbahaya yang mengarah ke bumi.

Pada saat ini tim NASA tengah menimbang desain ujung harpun terbaik, muatan bubuk eksplosif serta massa dan potongan melintang tombak tersebut. Mereka menggunakan busur silang setinggi 1,8 meter dengan tali busur dari kabel baja setebal setengah inci untuk menembakkan ujung tombak pada beragam kecepatan ke sasaran yang terbuat dari pasir, es, dan batu garam.

Mereka juga mengembangkan sebuah bilik pengumpul sampel di dalam lubang di ujung harpun. "Bilik ini harus tetap terbuka ketika ujung tombak menghantam permukaan komet, tapi bilik itu harus menutup rapat dan terlepas dari mata tombak sehingga sampel tersebut bisa ditarik kembali ke wahana antariksanya," kata Wegel.

NASA berencana membuat sebuah wahana antariksa tunggal yang dapat membawa beberapa harpun dengan beragam muatan bubuk eksplosif yang disesuaikan dengan kondisi area komet. Wahana ini akan memburu komet, memilih target, dan menembakkan tombak yang tepat sesuai dengan komposisi material di area yang dituju.

Bilik sampel akan mengumpulkan sampel ketika ujung tombak melesak ke permukaan komet. Begitu harpun itu mencapai kedalaman maksimum, bilik pengumpul akan tertutup dan tali harpun akan tergulung, meninggalkan ujung tombak dalam komet. Dengan rancangan ini, peneliti dapat mengambil sampel, tanpa harus mendarat di atas komet.



SPACE | TJANDRA

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

41 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya