Nicolas Steno, Niels Stensen atau Nicolaus Stenois (http://www.ucmp.berkeley.edu)
TEMPO.CO , Jakarta -Hari ini Google menampilkan struktur tanah dalam google doodle-nya. Ini melambangkan tokoh Nicolas Steno atau Niels Stensen atau Nicolaus Stenois.
Siapa Steno? Dia adalah bapak geologi. Disebut demikian karena dia menjadi ilmuwan yang teorinya dipakai sebagai dasar geologi modern.
Ilmuwan kelahiran Kopenhagen pada 11 Januari 1638 ini merupakan seorang ahli anatomi pada abad ke-17. Ia mengungkapkan teori mengenai komposisi dan struktur bumi, serta asal-usul batuan dan proses terbentuk lapisan batuan.
Ia membuat temuan ilmiah pertama pada 1668. Steno semula berfokus pada sistem dan sifat kontraksi otot kepala hiu. Namun, pada Oktober 1666, dua nelayan menangkap hiu besar dekat kota Livorno dan mengirimkannya kepada Steno. Sementara memeriksa gigi hiu, Steno dikejutkan oleh kemiripannya dengan obyek berbatu tertentu, yang disebut glossopetrae atau "batu lidah," pada batuan tertentu.
Di masanya, terdapat perbedaan pendapat para ilmuwan mengenai asal-usul batu. Ilmuwan kuno seperti Pliny the Elder asal Romawi memiliki teori semua bebatuan jatuh dari langit atau dari bulan. Ilmuwan lain Robert Hooke dan John Ray berpendapat, fosil secara alami tumbuh di bebatuan.
Steno, berpendapat glossopetrae yang tampak seperti gigi hiu memang gigi hiu, yang datang dari mulut hiu. Gigi terkubur dalam lumpur atau pasir yang mengering. Ada perbedaan dalam komposisi antara glossopetrae dan gigi hiu hidup, namun Steno menggunakan "corpuscular theory of matter", pendahulu dari teori atom. Teori ini menyatakan fosil dapat diubah dalam komposisi kimia tanpa mengubah bentuk mereka.
Teori Steno menguatkan teori Robert Hooke dan John Ray bahwa fosil adalah sisa-sisa organisme yang pernah hidup. Teori ini menjadi dasar geologi modern yang dipercaya sampai sekarang ini.
Niels Stensen meninggal pada 25 November 1686. Ia dimakamkan di Basilika San Lorenzo.