Ternyata Sirip Ikan Hiu Mengandung Racun

Reporter

Editor

Jumat, 24 Februari 2012 20:51 WIB

theurbn.com

TEMPO.CO , Miami - Laju kepunahan ikan hiu dari aktivitas perburuan dan penangkapan untuk digunakan sebagai bahan baku sup sirip hiu tampaknya bisa segera direm. Sebab, penelitian terbaru menunjukkan makanan mahal tersebut mengandung racun dan membahayakan kesehatan manusia.

Analisa laboratorium terhadap sirip hiu dari perairan Florida menemukan konsentrasi tinggi senyawa ß-N-methylamino-L-alanin atau BMAA, racun saraf yang berperan dalam penyakit Alzheimer dan Lou Gehrig. Temuan ini memunculkan kewaspadaan baru bahwa mengkonsumsi daging dan tulang rawan hiu dapat memicu risiko pada konsumen.

"Konsentrasi BMAA dalam sampel sangat memprihatinkan. Tidak hanya dalam sup sirip hiu, tetapi juga dalam suplemen makanan dan produk makanan olahan hiu lainnya," kata peneliti Deborah Mash dari University of Miami Brain Endowment Bank, Amerika Serikat.

Dalam penelitiannya, Mash dan rekan-rekannya menguji tujuh spesies ikan hiu, antara lain hiu blacknose, hiu blacktip, hiu bonnethead, hiu banteng, hiu kepala martil, hiu lemon, dan hiu perawat. Para ilmuwan mengambil sepotong kecil sampel dari sirip masing-masing hiu supaya tidak menyakiti mereka.

Hasil pengolahan sampel menunjukkan konsentrasi BMAA berkisar antara 144 sampai 1.838 nanogram per miligram. Menurut Mash, kadar BMAA pada sampel sirip hiu serupa dengan kadar yang ditemukan pada otak pasien Alzheimer dan penyakit Lou Gehrig.

Penelitian serupa pernah dilakukan sebelumnya, yakni mengaitkan antara konsumsi buah kelelawar yang kaya BMAA di Guam dengan penyakit degeneratif otak. Penelitian itu menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan mengandung senyawa BMAA berdampak buruk terhadap kesehatan manusia.

Para ilmuwan berharap temuan yang diterbitkan dalam jurnal Marine Drugs ini dapat membantu mencegah praktek perburuan dan penangkapan ikan hiu. Akibat praktek ilegal tersebut, sebanyak 70 juta ekor hiu per tahun harus kehilangan siripnya karena dipotong lalu tubuhnya dibuang kembali ke laut untuk mati.

"Penelitian ini tidak hanya penting untuk mencegah manusia terpapar BMAAA lebih jauh. Tapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi konsumsi sup sirip hiu dan produk hiu lainnya, yang akan membantu upaya konservasi satwa laut," kata Neil Hammerschlag, profesor kelautan dan kebijakan dari University of Miami.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

5 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

17 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

46 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

46 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

46 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

48 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

48 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

5 Maret 2024

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya