Pria Tertinggi di Dunia Berhenti Tumbuh

Reporter

Editor

Rabu, 14 Maret 2012 03:46 WIB

Sultan Kosen (27 th). AP/Felipe Dana

TEMPO.CO, Charlottesville- Pertumbuhan pria tertinggi di dunia akhirnya berhenti setelah memperoleh perawatan di University of Virginia (UVA) Medical Center, Amerika Serikat. Atas prestasinya, nama pusat perawatan kesehatan di Charlottesville itu pun disebut dalam Guinness World Records 2012.

Pada Mei 2010, Sultan Kosen, pria Turki yang memiliki tubuh setinggi 2,51 meter, berkunjung ke UVA untuk pertama kalinya dalam rangka menjalani perawatan dari ahli endokrinologi, Mary Lee Vance. Kosen menderita acromegaly, yang biasanya disebabkan tumor pada kelenjar pituitari.

Tumor itu menyebabkan produksi hormon pertumbuhan dalam jumlah besar, yang memicu terjadinya gigantisme jika hormon pertumbuhan berlebih itu diproduksi sebelum pubertas. Kondisi itu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. "Tulang rangkanya tidak dapat menyokong tubuhnya," kata Vance.

Di bawah perawatan Vance, Kosen menerima pengobatan baru yang dapat mengendalikan hormon pertumbuhan dan menghentikan pertumbuhan pria itu. Tumor pituitari Kosen telah menyebar ke otaknya, sehingga dokter tak bisa melakukan pembedahan terbuka dengan aman. Ahli bedah otak UVA, Jason Sheehan, memutuskan untuk melakukan bedah radiasi Gamma Knife pada Agustus 2010.

Bedah radiasi Gamma Knife adalah prosedur noninvasif dengan menyinari titik spesifik pada tubuh pasien dengan radiasi dosis besar yang dipandu oleh MRI. Dalam kasus ini, sinbar radiasi diarahkan pada tumor pituitari Kosen.

Tiga bulan lalu, dokter Kosen di Turki memberitahu dr Sheehan bahwa pertumbuhan orang tertinggi di dunia itu telah berhenti. "Pengobatan kami berhasil menghentikan produksi hormon yang berlebihan dan juga menghentikan pertumbuhan tumor itu," kata Sheehan.

Kabar itu menunjukkan bahwa perawatan UVA terbukti efektif. "Mengobati orang setinggi 2,5 meter tidak berbeda dengan mengobati orang setinggi 1,7 meter," kata Vance. "Yang penting adalah menghentikan produksi hormon tumbuh yang berlebihan."

Dr Sheehan mengatakan, "Jika dia terus tumbuh, hal itu akan membahayakan hidupnya."

CANDRA | SCIENCEDAILY

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya