Ada Darah Dayak di Madagaskar?

Reporter

Editor

Senin, 26 Maret 2012 06:04 WIB

Ilustrasi Sel Darah Merah. Topnews.in

TEMPO.CO , Jakarta:Etnis Malagasi yang kini menempati Madagaskar ternyata berasal dari rahim 30 perempuan yang terdampar di daerah itu pada 1.200 tahun lalu. Di antara 30 perempuan itu, 28 perempuan di antaranya berasal dari Indonesia.

Murray Cox, peneliti genetika dari Massey University, Selandia Baru, tertarik dengan penelitian yang menyatakan bahwa darah Dayak mengalir di tubuh penduduk Madagaskar. Disebutkan satu milenium lampau sekelompok etnis asli Kalimantan berlayar menggunakan perahu di Samudra Hindia. Kencangnya ombak di perairan luas ini mendorong perahu hingga terdampar di Madagaskar yang tak berpenghuni.

Kelompok yang terdampar tersebut kemudian membuka lahan di dataran tinggi untuk dijadikan permukiman dan sawah. “Kami berbicara mengenai satu budaya yang berpindah tempat melintasi Samudera Hindia," katanya kepada LiveScience.

Bukti etnis Dayak sebagai pemukim pertama Madagaskar kini masih terawetkan pada tiga suku yang berdiam di dataran tinggi, yaitu Merina, Sihanaka, dan Betsileo. Ketiganya masih berkomunikasi menggunakan bahasa yang mirip dengan bahasa Barito yang banyak dipakai di Kalimantan bagian selatan.

Pertanyaan yang masih tersisa di benak peneliti ini adalah seperti apa kontribusi genetik pemukim pertama ini terhadap penduduk Madagaskar saat ini. Untuk mengetahuinya, dia mempelajari gen yang didapat dari mitokondria 300 penduduk Madagaskar dan 3.000 penduduk Indonesia.

Pemilihan mitokondria disebabkan dapur energi pada sel ini menyimpan gen yang diturunkan oleh ibu. Sampel gen memperlihatkan kemiripan antara genom orang Indonesia dan Madagaskar.

Pekerjaan berikutnya adalah mengetahui kapan dan bagaimana etnis dari Indonesia sampai di pulau tersebut. Simulasi komputer digunakan untuk menelusuri silsilah genetik manusia Madagaskar yang hidup saat ini hingga ke masa lalu.

Hasilnya memperlihatkan bahwa penduduk Madagaskar saat ini terhubung dengan 30 perempuan. Perempuan-perempuan ini diperkirakan menjadi pemukim pertama sekitar 1.200 tahun lalu, yaitu 28 perempuan Indonesia dan dua lainnya dari Afrika.

Dari penelitian lain diketahui kromosom Y yang diturunkan dari ayah menunjuk pemukim laki-laki pertama Madagaskar juga berasal dari Indonesia. Namun tak diketahui berapa banyak jumlah mereka.

Berdasarkan fakta bahwa pria dan wanita penduduk Madagaskar berasal dari Indonesia, Cox menduga jumlah laki-laki pertama di pulau ini relatif sedikit.

Dari hasil penelitian ini, dia yakin populasi etnis Dayak yang terdampar segera berkembang pesat dan menguasai pulau. Diperkirakan kelompok besar sudah tercipta dalam beberapa generasi saja.

Pertanyaan yang belum terjawab adalah kenapa pemukim pertama ini bisa sampai di Madagaskar. Ada kemungkinan mereka sampai di Madagaskar tanpa disengaja.

Skenario yang mungkin terjadi adalah kelompok etnis Dayak berlayar dengan kapal yang sanggup menampung 500 orang. Di tengah samudra, kapal yang mereka tumpangi terbalik dan terdorong arus laut ke arah barat.

"Beberapa orang menyelamatkan diri menggunakan perahu cadangan," katanya.

Penumpang yang selamat inilah yang kemudian mendarat di Madagaskar dan mendirikan permukiman pertama di pulau tersebut.

ANTON WILLIAM

Tekno Pilihan

Dianggap Jiplak iPhone, Ini Jawaban Samsung

Titanoboa Si Ular Raksasa

Mengapa Air Mata Wanita Luluhkan Pria?

Di Kampung Halaman, BlackBerry Tergusur iPhone

Mecipta Musuh Tomcat

Hadapi Yahoo!, Facebook Borong Paten IBM




Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya