Bagaimana Gelombang Otak Hawking Dikonversi Jadi Ucapan

Reporter

Editor

Minggu, 8 Juli 2012 13:10 WIB

Stephen Hawking. AP/Alex Brandon

TEMPO.CO , LONDON- Seorang ilmuwan Amerika akan mengungkapkan secara terperinci pola kerja dari otak Prof. Stephen Hawking yang dia sebut sebagai faktor di balik kemampuan sang fisikawan itu dalam berkomunikasi.

BBC melaporkan Prof. Philip Low berharap Prof. Hawking bisa menuliskan kata-katanya dengan otaknya sebagai alternatif bagi sistem wicaranya selama ini yang menafsirkan gerakan otot pipinya.

Prof. Low mengatakan inovasi ini akan mencegah risiko sindroma terkurung. Intel tengah mengerjakan cara alternatif ini.

Stephen Hawking didiagnosis terserang gangguan neuron motorik pada 1963. Pada 1980-an dia mampu menggunakan gerakan jarinya untuk memindahkan kursor komputer guna menuliskan kalimat.

Kondisinya terus memburuk sehingga dia harus menggunakan satu sistem yang mendeteksi gerakan pada pipi kanannya melalui sensor inframerah yang ada pada kacamatanya yang memetakan perubahan-perubahan pada cahaya.

Karena saraf wajahnya terus memperburuk kemampua berbicaranya dengan kecepatan satu kata per menit, maka dibutuhkan cara lain untuk mengatasinya.

Yang ditakutkan adalah Stephen Hawking akhirnya sama sekali kehilangan kemampuan berkomunikasi lewat gerakan tubuh, sehingga otaknya efektif terkunci dalam tubuhnya.

Pada 2011 dia mengizinkan Prof. Low untuk memindai otaknya dengan menggunakan perangkat iBrain yang dibuat Neurovigil yang berbasis di Lembah Silikon.

Prof. Hawking tak bisa menghadiri sebuah konferensi di kampung halamannya di Cambridge tempat Prof. Low akan mendiskusikan penemuannya itu. Namun juru bicaranya mengatakan kepada BBC bahwa Profesor Hawking selalu tertarik dalam mendukung riset teknologi baru yang membantunya berkomunikasi.

iBrain adalah headset yang merekam gelombang otak melalui bacaan EEG (electroencephalograpis), yaitu aktivitas listrik yang direkam dari kulit kepala si pengguna.

Prof. Low telah mendesain peranti lunak komputer yang dapat menganalisis data dan mendeteksi sinyal-sinyal frekuensi tinggi yang sebelumnya diyakini hilang karena tengkorak.

"Analoginya adalah bagaikan Anda keluar dari ruang konser tapi tetap terdengar alunan musik dari instrumen-instrumen musik," katanya kepada BBC.

"Kian jauh Anda pergi, maka Anda akan berhenti mendengar elemen-elemen frekuensi tinggi seperti biola, tapi masih bisa mendengar trombon dan cello."

Jadinya, semakin jauh dari otak, maka Anda semakin kehilangan pola-pola frekuensi tinggi. "Apa yang sudah kami lakukan adalah menemukannya dan membawa kembali dengan algoritma sehingga bisa kami gunakan."

Prof Low mengatakan bahwa ketika Prof. Hawking berpikir untuk menggerakkan anggota tubuhnya, pikiran ini sudah menghasilkan sebuah sinyal yang bisa dideteksi oleh algoritma yang sudah diaplikasikan ke dalam data EEG.

Menurutnya, ini bisa menjadi semacam tombol hidup-mati dan menghasilkan wicara jika sudah dibuat penyambung dengan sistem serupa yang digunakan pada sistem pendeteksi gerakan pipi.

Prof. Low menjelaskan harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah alatnya ini bisa digunakan untuk membedakan beberapa tipe pikiran--seperti memikirkan menggerakkan tangan kiri dan kaki kanan.

Jika masalah ini terpecahkan, maka Prof. Hawking bisa menggunakan kombinasi guna menciptakan beberapa tipe gerakan virtual, sehingga bisa mempercepat laju pemilihan kata.

Untuk mengukuhkan hal tersebut, Prof. Low berencana mengujicobakan penemuan ini kepada pasien-pasien lain di Amerika Serikat.

WDA | BBC | ANT



Berita terkait

Bantu Menyelesaikan Masalah STEM, Google Perbaruhi Layanan Search dan Lens

1 November 2023

Bantu Menyelesaikan Masalah STEM, Google Perbaruhi Layanan Search dan Lens

Google akan membantu pengguna dengan konsep terkait STEM dan menelusuri persamaan yang relevan dengan cara yang lebih alami dan intuitif.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UNS Terakreditasi Internasional ASIIN

29 Oktober 2023

3 Prodi FMIPA UNS Terakreditasi Internasional ASIIN

Sebanyak tiga program studi di FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil memperoleh akreditasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

26 September 2023

Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

Kebahagiaan menghampiri Vinda Zakiyatuz Zulfa, 27 tahun, yang meraih gelar doktor bidang fisika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS.

Baca Selengkapnya

Rumus Usaha Fisika Serta Contoh Soal dan Pembahasan

6 Juli 2023

Rumus Usaha Fisika Serta Contoh Soal dan Pembahasan

Ada berbagai rumus dalam fisika, salah satunya rumus usaha. Berikut rumus serta contoh soal dan pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Teori Albert Einstein Dipublikasikan Annalen der Physik, Jurnal Apa Itu?

9 Juni 2023

Teori Albert Einstein Dipublikasikan Annalen der Physik, Jurnal Apa Itu?

Pada 9 Juni 1905, teori fisika kuantum Albert Einstein dipublikasikan dalam jurnal Annalen der Physik

Baca Selengkapnya

NASA Akan Gelar Diskusi Publik tentang UFO, Ada Temuan Baru?

31 Mei 2023

NASA Akan Gelar Diskusi Publik tentang UFO, Ada Temuan Baru?

Sebuah panel NASA untuk mempelajari "fenomena udara tak dikenal" atau UFO, akan mengadakan diskusi publik pertamanya.

Baca Selengkapnya

Siswa Indonesia Raih Medali Emas pada Asian Physics Olympiad 2023 di Mongolia

30 Mei 2023

Siswa Indonesia Raih Medali Emas pada Asian Physics Olympiad 2023 di Mongolia

Tim Olimpiade Fisika Indonesia meraih medali pada Asian Physics Olympiad (APhO) 2023 yang berlangsung di Ulaanbaatar, Mongolia pada 21 -29 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

29 Mei 2023

10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

Berkembangnya teknologi saat ini tidak terlepas dari ilmuwan terdahulu yang menciptakannya. Berikut beberapa ilmuwan terkenal dengan karya luar biasa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

13 Mei 2023

Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

Adhara Sanchez bocah perempuan berusia 11 tahun asal Meksiko menyita perhatian publik dunia. Kenapa?

Baca Selengkapnya