TEMPO.CO , LEIDEN:-- Cicak bukanlah satu-satunya hewan yang bisa memutus bagian tubuh untuk pertahanan diri. Bekicot asal Jepang ini juga punya kemampuan unik serupa cicak. Jika cicak memutus ekor, maka bekicot ini akan mencopot "kaki"-nya untuk mengelabui pemangsa.
Bekicot bernama Satsuma caliginosa ini biasa ditemukan di pulau Ishigaki dan Iriomote. Hewan gastropoda (invertebrata yang bergerak dengan kaki-perut) ini mengembangkan kemampuan menumbuhkan kembali bagian belakang tubuhnya yang bisa putus.
"Hewan unik ini dapat melepaskan bagian dari kakinya untuk menghindar dari kejaran ular pemangsa," ujar Masaki Hoso, yang menemukan keunikan bekicot tersebut, Rabu 3 Oktober 2012.
Peneliti dari Naturalis Biodiversity Center di Leiden, Belanda, ini mengatakan mekanisme copot kaki pada bekicot Jepang hampir sama dengan yang dijumpai pada cicak dan kadal, yakni sebuah proses yang disebut autotomi. Bekicot dapat memulihkan versi baru dari bagian tubuh yang hilang dalam waktu beberapa minggu."Ini adalah indikasi pertama dari autotomi pada bekicot dan siput tanah," kata Hoso.
Susan Evans dari University College London mengaku terkejut dengan temuan Hoso. "Saya tidak tahu bahwa bekicot juga bisa melakukannya," kata peneliti yang mendalami mekanisme autotomi pada kadal. "Kita perlu tahu bagaimana proses perkembangan yang mendukung hal itu."
Ia mengatakan memutus bagian kaki belakang adalah strategi bertahan hidup yang cukup merugikan bagi bekicot. Berkurangnya panjang kaki-perut justru membuat bekicot bergerak lebih lambat dari biasanya yang sudah dikenal lambat.
"Kondisi itu membuat usaha kabur dari kejaran pemangsa menjadi lebih sulit," ujar Evans.
NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna
22 Mei 2022
Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.
Baca SelengkapnyaBeberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon
9 Maret 2022
Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.
Baca SelengkapnyaMengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi
25 Agustus 2021
Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.
Baca SelengkapnyaBiodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng
23 Mei 2018
Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.
Baca SelengkapnyaWow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia
12 November 2017
Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu
Baca Selengkapnya40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung
9 November 2017
Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.
Baca SelengkapnyaUps, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan
6 November 2017
Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang
7 Agustus 2017
Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.
Baca SelengkapnyaKelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil
1 Agustus 2017
Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.
Baca SelengkapnyaSeekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru
12 Juli 2017
Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain
Baca Selengkapnya