TEMPO.CO, Jakarta - Data keamanan dari laporan terbaru Microsoft kuartal kedua 2012 untuk Windows 7 menunjukkan bahwa 33% hingga 182% program ini lebih mudah terinfeksi oleh malware dibandingkan pada kuartal kedua tahun 2011.
Sedangkan tingkat infeksi untuk Windows RTM yang versi aslinya sudah diluncurkan pada Oktober 2009 lalu ternyata 33% lebih tinggi tahun ini untuk edisi 32 bit dan 59% lebih tinggi untuk 64 bit.
Windows 7 Service Pack 1 (SP1) yang upgrade-nya telah diluncurkan Februari 2011 memperlihatkan infeksi yang lebih tinggi, yakni 172% untuk edisi x86 dan 182% untuk x64. Microsoft menyalahkan atas beberapa faktor yang menyebabkan serangan malware ini, termasuk para pengguna yang tidak cerdas.
"Mungkin ini disebabkan oleh peningkatan penerimaan dan penggunaan Windows oleh pengguna baru," ujar pihak Microsoft dalam rilis laporan intelijen keamanan.
Menurut mereka pengguna baru cenderung memiliki tingkat kesadaran keamanan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok pengadopsi. Mereka bahkan kurang menyadari praktek online yang aman. Menurut Tim Rains, direktur kelompok Microsoft's Trustworthy Computing, kemampuan untuk menjaga Windows bervariasi di berbagai belahan dunia.
Angka yang dikeluarkan Microsot kembali meyakinkan bahwa Windows 7 adalah OS yang masih lebih aman dibandingkan XP. Namun, para peneliti keamanan lebih cenderung menyalahkan popularitas Windows 7 sebagai penyebabnya.
