TEMPO.CO, Balize - Titan teknologi, John McAfee, tampaknya tak bisa lepas dari Internet, kendati keberadaannya terus diendus polisi. Ia menjadi buron setelah dikaitkan dengan pembunuhan di Belize. McAfee kini berada di sebuah tempat di negara di Amerika Tengah itu.
Multijutawan 67 tahun ini lari dari polisi di San Pedro, Belize, setelah dikaitkan dalam kasus kematian tetangganya, Gregory Faull. Mayat Faull ditemukan dengan luka tembak Minggu pagi.
"Saya seorang pria baik-baik dan tak bersalah atas tuduhan yang dilontarkan terhadap saya," kata McAfee pada ABC News melalui telepon pada hari Rabu.
Chad Essley, seorang teman McAfee, mengatakan blog berjudul "Hinterland" adalah autentik. Dalam posting itu, McAfee membahas orang yang dekat dengannya yang diduga ditahan sejak ia bersembunyi.
"Setelah pembunuhan Mr Faull, polisi mulai menyisir secara sistematis teman-teman dan rekan saya," tulis McAfee. Di antara mereka yang ditahan adalah pengurus rumah tangganya, pengawal, istri si pengawal, sopir taksi, dan teman terbaik McAfeedi Belize, menurut posting blog itu.
Meskipun telah bersembunyi selama seminggu, McAfee tetap tenang, kata Essley. "Dia punya banyak waktu untuk berpikir, menulis dan memilah, dan telah menggunakan waktu untuk memperbarui blog-nya dengan beberapa kekhawatiran tentang pemerintah Belize," kata Essley pada ABC News.
Perdana Menteri Belize, Dean Barrow, telah mendesak McAfee untuk muncul dan membantu polisi dalam penyelidikan. "Ini mengejutkan saya, bahwa dia sangat paranoid," kata Barrow. "Ia benar-benar gila."
AP | TRIP B
Terpopuler:
Foto Obama Gaya ''Alay'' Mendunia
Mahasiswi Telanjang demi Kalender Amal 2013
Militer Israel Siapkan Operasi Bawah Tanah
Pria Turki Perkosa Bebek
Selingkuhan Bos CIA "Rekonsiliasi" dengan Suami
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya