TEMPO.CO, Jakarta - Penetrasi smartphone dan tablet yang semakin besar, berdampak langsung pada kebutuhan konten yang semakin meningkat. Sayangnya, penyedia konten buku digital secara resmi di Indonesia cenderung sangat kecil bila dibandingkan dengan di luar negeri.
Melihat hal ini, PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom, tergerak untuk membuat Qbaca, aplikasi 'toko buku' digital. Aplikasi yang dilafalkan sebagai 'Kubaca' ini mirip dengan aplikasi Google Play Book, dimana pengguna dapat mengunduh buku, memiliki 'rak buku' digital untuk menyimpan koleksinya, serta membacanya.
"Saat ini koleksi buku dalam Qbaca ada sekitar 500 judul, tahun depan diharapkan mencapai satu juta judul," ujar Achmad Sugiarto, Executive general manager Multimedia Telkom dalam diskusi di Indonesia Book Fair di Istora Senayan, Senin, 19 November 2012.
Buku yang tersedia pada Qbaca terdiri dari berbagai genre, mulai dari edukasi, fiksi, hingga buku agama yang berbayar maupun tersedia dengan gratis. Untuk buku berbayar, Achmad menyebutkan bahwa pembayarannya dapat dilakukan via ATM maupun kartu kredit.
Acmad menyebutkan bahwa saat ini baru ada tiga penerbit yang diajak bekerja sama ungtuk mempublikasikan bukunya di Qbaca, yaitu Mizan, Grafindo, dan BSE (Buku Sekolah Elektronik). Ia menyebutkan pihaknya menargetkan hingga akhir tahun ini ada dua lagi penerbit yang mau bergabung dalam Qbaca.
Ia menyatakan bahwa saat ini Qbaca akan mendahulukan penerbit lokal untuk diajak kerja sama. Selain penerbit resmi, Achmad juga berencana untuk menggaet komunitas penulis indie dalam proyek ini.
Saat ini aplikasi Qbaca baru tersedia untuk perangkat Android dan dapat diunduh di Google Play secara gratis. Namun pada akhir Desember mendatang aplikasi serupa juga ditargetkan tersedia pada perangkat dengan sistem operasi iOS.
RATNANING ASIH
Berita terkait
Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan
17 Juni 2022
Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.
Baca SelengkapnyaSoal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD
7 Oktober 2019
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.
Baca SelengkapnyaGaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan
7 Oktober 2019
Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.
Baca SelengkapnyaJanuari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk
11 Desember 2017
Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.
Baca SelengkapnyaTawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo
9 Agustus 2017
Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.
Baca SelengkapnyaLinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia
5 Agustus 2017
LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.
Baca SelengkapnyaBerita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9
26 Juli 2017
Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.
Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020
26 Juli 2017
Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.
Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan
25 Juli 2017
Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10
25 Juli 2017
Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.
Baca Selengkapnya