TEMPO.CO, Cambridge - Darah dari seorang pasien telah digunakan untuk membuat sel punca. Dokter berharap pada akhirnya akan digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.
Tim peneliti dari Universitas Cambridge mengatakan ini bisa menjadi salah satu sumber yang paling mudah dan paling aman untuk sel punca itu. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Stem Cells: Translational Medicine, sel-sel tersebut dapat digunakan untuk membangun pembuluh darah. Namun, para ahli memperingatkan bahwa keamanan sel punca ini masih belum teruji.
Sel punca dapat berubah menjadi semua jenis sel pembangun tubuh. Salah satu sumber sel punca adalah embrio. Namun biasanya sel ini bisa ditolak oleh sistem kekebalan tubuh, seperti kehadiran transplantasi organ.
Para peneliti telah menunjukkan bahwa sel-sel kulit yang diambil dari orang dewasa bisa dimodifikasi menjadi sel punca. Dengan demikian tubuh seolah-olah mengakui sel itu bagian dari dirinya dan tidak ada penolakan dari sistem kekebalan tubuh.
Tim peneliti melihat dari sampel darah untuk tipe perbaikan sel yang memperbaiki kerusakan pada dinding pembuluh melalui aliran darah. Sampel darah ini kemudian diubah menjadi sel punca itu.
Dr Rana Amer mengatakan bahwa metode ini lebih baik daripada mengambil sampel kulit. "Kami sangat senang telah mengembangkan metode praktis dan efisien untuk menciptakan sel punca dari jenis sel yang ditemukan dalam darah," ujarnya.
Menurut Rana, sel tersebut juga tampaknya lebih aman digunakan daripada sel yang terbuat dari kulit.
BBC | ISMI WAHID
Berita terpopuler lainnya:
Jembatan Selat Sunda Terancam Sesar Aktif
Samsung Lawan Kebiasaan Minum-Minum Karyawannya
Banyak Kerangka Presejarah Ditemukan di Pantai
Mengapa Ada Air di Merkurius?
NASA Temukan Kandungan Air di Merkurius
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya