TEMPO.CO, California - Ada-ada saja yang dilakukan mereka yang percaya bahwa kiamat segara datang pada 21 Desember, akhir dari 5.125 tahun kehidupan sesuai kalender suku Maya. Di Prancis, mereka yang percaya berkumpul di puncak sebuah bukit, di mana mereka percaya alien segera datang untuk menyelamatkan mereka.
Beberapa bahkan berteori: kiamat datang pada tanggal itu setelah bumi ditabrak planet mitos bernama Nibiru, dikenal juga sebagai Planet X, atau bertabrakan dengan komet raksasa. Yang lain menyebut badai matahari sangat hebat akan menerjang bumi.
NASA telah secara agresif berusaha untuk menghilangkan ketakutan akan hari kiamat. Lembaga ini mengatakan tidak ada bukti ada planet bernama Nibiru. Badai matahari raksasa juga tidak berdasar.
Badan antariksa juga menolak teori apokaliptik tentang keberpihakan yang tidak biasa dari planet-planet, atau bahwa kutub magnet bumi tiba-tiba bisa kacau. Sialnya, teori konspirasi berpendapat bahwa badan antariksa terlibat dalam sebuah penutup rumit untuk mencegah kepanikan.
Tapi, David Morrison, seorang astronom di NASA, mengatakan, "Setidaknya seminggu sekali saya mendapatkan pesan dari orang muda, semuda 11 tahun, yang mengatakan mereka sakit dan atau akan bunuh diri karena kiamat akan datang. Jadi mereka yang menyebarkan rumor di internet hanya menakut-nakuti anak-anak saja."
Suku Maya sendiri menolak setiap gagasan bahwa dunia akan berakhir. Pedro Celestino Yac Noj, salah seorang sesepuh Maya, membakar biji dan buah untuk menandai akhir dari kalender tua di sebuah upacara di Kuba. "Tanggal 21 adalah untuk memberikan terima kasih dan rasa syukur dan menyambut 22 siklus baru, fajar baru," katanya. Kalender boleh berakhir, tapi tahun baru segera muncul.
