Foto yang diduga pegunungan Everest, yang diambil kosmonot Rusia, Yuri Malenchenko. newsvine.com
TEMPO.CO, London - Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat NASA mengakui telah salah mengira sebuah gunung di India sebagai Mount Everest. Gambar itu di-posting secara online setelah diambil dari ruang angkasa.
NASA awalnya mengatakan foto yang diambil oleh kosmonaut Rusia Yuri Malenchenko itu sebagai puncak tertinggi di dunia. Gambar itu secara luas telah dipublikasikan oleh sejumlah media, sebelum akhirnya NASA meralatnya setelah seorang ahli Nepal melihat kesalahan atas foto itu.
Everest, dengan puncak setinggi 8.848 meter, melintasi perbatasan Nepal-Cina.
"Ini bukan Everest. Ini adalah Saser Muztagh di Karakoram Range dari wilayah Kashmir, yang masuk pada wilayah India," kata juru bicara NASA dalam sebuah e-mail kepada BBC.
NASA mengatakan bahwa Malenchenko telah mengambil gambar dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) awal bulan ini. Foto itu cepat menyebar di Twitter, memicu kritik dari masyarakat Nepal.
Wartawan Kunda Dixit menuliskan tweet, "Sorry guys, puncak tinggi dengan bayangan di tengah bukanlah Gunung Everest." Namun, ia sendiri awalnya salah menduga dengan menyebut gunung itu adalah Xixapangma di Tibet.
Pada hari Kamis, Ron Garan, astronaut Amerika Serikat yang tinggal di atas ISS tahun sebelumnya, menuliskan tweet-nya: "Kami masih mencari pandangan yang baik dari ilusif #Everest #FromSpace. Rupanya foto Yuri bukan Everest, tapi Saser Muztagh."
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.