Mengapa Rokok Merusak Jantung Perempuan?

Reporter

Senin, 17 Desember 2012 05:09 WIB

Ilustrasi perempuan merokok. REUTERS

TEMPO.CO , Jakarta--Semua orang tahu bahwa merokok itu berbahaya bagi kesehatan, meningkatkan risiko kanker paru-paru, begitu pula penyakit jantung. Namun sebuah studi menemukan bahwa merokok dapat membawa dampak mematikan bagi jantung perempuan.

Riset tersebut meneliti efek merokok dan berhenti merokok terhadap risiko sudden cardiac death (SCD) atau kematian mendadak karena berhentinya fungsi jantung terhadap 101.018 perempuan selama 30 tahun. Sebagai penyebab utama kasus kematian kardiovaskuler, SCD mengakibatkan 300.000 hingga 400.000 kematian di Amerika Serikat setiap tahun.

SCD terjadi ketika jantung berhenti berdetak secara mendadak. Umumnya pasien meninggal dalam waktu satu jam. Selama masa studi, 351 perempuan yang diteliti meninggal karena SCD.

Setelah mengendalikan penyakit jantung, stroke dan kanker, tim peneliti menemukan bahwa perempuan perokok memiliki risiko terkena serangan SCD dua setengah kali lipat dibanding perempuan yang tak pernah merokok. Mantan perokok menghadapi risiko hampir dua kali lipat dibanding perempuan yang tidak pernah merokok.

Tak ada satu pun perempuan 30-55 tahun dalam studi ini yang diketahui mengidap penyakit jantung koroner, maupun yang memiliki riwayat stroke atau kanker ketika penelitian dimulai pada 1980. Sekitar 29 persen perempuan yang diteliti adalah perokok, 26,4 persen adalah mantan perokok, sedangkan sisanya, 44,5 persen tidak pernah merokok.

Berapa batang rokok dan lama sang perempuan merokok berpengaruh langsung terhadap risiko dia terserang SCD. Perokok ringan dan sedang, mereka yang merokok satu hingga 14 batang per hari, memiliki risiko dua kali lipat yang tidak merokok. Perempuan yang mengisap 25 batang atau lebih terkena risiko lebih dari tiga kali lipat. Setiap lima tahun perempuan merokok, risiko terkena SCD naik 8 persen.

“SCD kerap merupakan tanda pertama penyakit jantung di kalangan perempuan, sehingga perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi risiko itu sangat penting,” kata Roopinder K. Sandhu, peneliti di Mazankowski Heart Institute, University of Alberta di Edmonton, Kanada. “Studi kami menunjukkan merokok adalah faktor risiko SDC yang penting di kalangan perempuan.”

L LIVESCIENCE | TJANDRA

Baca juga:

Ada Fenomena Alam Menarik di Tahun Baru Nanti

Ilmuwan: Mitologi Tak Kenal Kiamat

Baru Diluncurkan, Google Maps Rajai App Store

IdeaCentre B340, All in One Berlayar 3D

Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

2 hari lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

11 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

21 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

26 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

28 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

41 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

44 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

55 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

59 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

9 Maret 2024

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya