Cumi Raksasa Berhasil Direkam  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 13 Januari 2013 22:20 WIB

Cumi-cumi raksasa (Architeuthis). scienceblogs.com

TEMPO.CO, Tokyo - Kru film Jepang telah berhasil memfilmkan hewan pada kedalaman 630 meter di bawah permukaan laut. Sebuah tim yang terdiri atas 3 orang dalam kapal selam turun ke kedalaman laut di bagian utara Samudra Pasifik dan berhasil merekam cumi-cumi raksasa.


Para kru menghabiskan waktu 400 jam di kapal selam dan melakukan 100 misi untuk film hewan laut invertebrata terbesar di dunia itu. Setelah melihat hewan sepanjang 3 meter itu, mereka kemudian mengikutinya hingga sejauh 900 meter sebelum hewan ini menghilang ke jurang laut.

Tsunemi Kubodera dari Museum Jepang National Science menjelaskan bahwa penemuan cumi raksasa ini sebagai momen yang begitu indah. Ia dan rekan ilmiahnya berhasil merekam cumi-cumi raksasa setelah bekerja sama dengan NHK Jepang dan AS Discovery Channel.


Cumi-cumi raksasa, Architeuthis, dikenal memakan cumi dan ikan grenadier serta memangsa ikan paus. Luka pada kulit ikan paus dengan isi perut yang terburai telah mengisyaratkan pertempuran berdarah yang mengakibatkan salah satu kematian dua raksasa itu.


Pada tahun 1965 sebuah kapal penangkap ikan paus mengaku telah menyaksikan seekor cumi raksasa dan ikan paus seberat 40 ton sedang bertarung. Kepala cumi itu dilaporkan ditemukan di perut lawannya. Namun paus itupun tak bertahan lama karena disekitar tenggorokannya telah dicekik oleh tentakel cumi.


Kubodera kemudian memimpin sebuah tim yang mengambil rekaman bergerak pertama dari cumi-cumi raksasa hidup ketika mereka dijerat umpan. "Ini proyek rekaman yang pertama kali dari cumi-cumi raksasa hidup di habitat aslinya," kata Eileen O'Neill, presiden kelompok Discovery Networks dan TLS.

MAIL DAILY | ISMI WAHID

Advertising
Advertising

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya