Mengapa Salju Turun di Timur Tengah?  

Reporter

Senin, 14 Januari 2013 22:40 WIB

AP/The Roanoke Times, Eric Brady



TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah badai langka membawa salju dan kekacauan di Timur Tengah pada 10 Januari lalu. Kawasan yang biasanya dilimpahi cahaya matahari itu dilapisi salju tebal.

Sistem cuaca itu “menumpahkan” salju setebal 10-15 sentimeter di Yerusalem. “Salju mulai turun pada 9 Januari malam,” kata Jason Samenow, ahli lingkungan dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat. Sistem cuaca yang sama menjadi pemicu hujan lebat dan banjir di beberapa daerah, sebelum hujan berubah menjadi salju.

Sistem badai itu bertanggung jawab atas meninggalnya delapan penduduk di Timur Tengah. Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa jutaan penduduk di Suriah dan 600 ribu pengungsi di negara yang tengah dilanda perang saudara tersebut membutuhkan bantuan.

Badai langka itu berawal dari udara lembap dan hangat yang naik dari Laut Mediterania, menghasilkan hujan ketika naik dan bergerak ke arah timur menuju Timur Tengah. Sistem cuaca itu kian intensif ketika bertemu dengan udara dingin yang membentang dari Turki dan Eropa Timur hingga Cina. Udara dingin tersebut adalah penyebab cuaca dingin menggigit yang terjadi secara mendadak di Cina, awal pekan lalu.

Namun, setelah pusat sistem tekanan rendah, yang berputar berlawanan arah dengan jarum jam karena rotasi bumi, melewati Israel, angin utara mulai membawa udara dingin dari utara ke arah Yerusalem dan Mediterania Timur. "Ketika angin berubah arah dari utara, udara dingin seolah menyelimuti kawasan itu dan mengubah air hujan menjadi salju,” kata Samenow.

Badai salju yang menyerang Yerusalem adalah kejadian terburuk dalam 20 tahun terakhir. Transportasi umum terpaksa dihentikan. Kantor dan sekolah ditutup untuk sementara.

Samenow mengatakan badai salju sebenarnya bukan hal baru di Israel. Fenomena itu terjadi setiap 7-8 tahun. Kawasan itu juga mencicipi sedikit salju hampir setiap tahun.

Institut meteorologi Palestina mengatakan salju yang jatuh di Ramallah, Yerusalem Timur, dan Bethlehem sekitar 10-20 sentimeter, bahkan mencapai 30 sentimeter di Hebron. Di Gunung Hermon, Israel utara, dilaporkan salju yang turun mencapai 91 sentimeter. Salju juga dilaporkan terjadi di Turki, Yordania, Lebanon, Suriah, dan Mesir. Badai salju itu kemungkinan akan bergerak ke arah Kazakhstan, Rusia dan Cina, kata Samenow, menjatuhkan lebih banyak salju di kawasan itu.

LIVESCIENCE | REUTERS | TJANDRA

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

6 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

8 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

18 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

27 hari lalu

Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

Kemungkinan besar hujan ekstrem semakin ekstrem di masa depan termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Perlinsos Sudah Dibahas Transparan dan Akuntabel Bersama DPR

27 hari lalu

Airlangga Sebut Perlinsos Sudah Dibahas Transparan dan Akuntabel Bersama DPR

Airlangga mengatakan sejumlah negara termasuk Indonesia terdampak El Nino pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Pemberian Bansos untuk Atasi Dampak El Nino, Singgung Program di Negara Lain

27 hari lalu

Airlangga Sebut Pemberian Bansos untuk Atasi Dampak El Nino, Singgung Program di Negara Lain

Bansos ditujukan untuk menjawab permasalahan akibat fenomena alam El Nino.

Baca Selengkapnya