Majukan Iptek, Indonesia Berguru ke Korea Selatan  

Reporter

Senin, 28 Januari 2013 17:47 WIB

Para ilmuwan University of Central Florida, AS menganalisis 2.500 sampel dari organisme laut di labroratorium. Foto: sciencedaily.com

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berkiblat ke Korea Selatan dalam mengembangkan inovasi sains dan teknologi. Negeri Ginseng telah membuktikan mampu lepas dari ketergantungan teknologi negara maju dan bisa membangun dengan teknologi sendiri. Bahkan Korea kini berstatus sebagai negara maju yang terus mengejar prestasi tetangganya, Jepang.

"Korea punya pengalaman mengembangkan iptek yang bagus. Kita bisa mencontoh mereka," kata Dudi Hidayat, peneliti Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Pappiptek) LIPI, Senin, 28 Januari 2013.

Korea menjadi salah satu peserta seminar Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Research and Technology 2013 yang dibuka di Auditorium LIPI hari ini. Seminar untuk membahas kerangka strategis pengembangan sains dan teknologi antar-negara-negara anggota APEC ini digelar Pappiptek LIPI bersama Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi Korea Selatan serta Science and Technology Policy Institute.

Acara yang akan berlangsung hingga 1 Februari ini juga diikuti Amerika Serikat, Cina, Rusia, India, Prancis, Meksiko, Kanada, Australia, Papua Nugini, Cile, Taiwan, Laos, Iran, Nepal, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Jepang. Sejumlah organisasi riset internasional dan pakar juga diundang.

Kepala Divisi Riset Sistem Manajemen Sains dan Teknologi LIPI, Trina Fizzanty, mengatakan, pertemuan ini penting untuk bertukar pikiran tentang teknologi antara negara maju dan negara berkembang. "Indonesia bisa mempelajari teknologi yang dapat diadaptasi dari negara lain," ujarnya.

Pengembangan teknologi di Indonesia berfokus pada tujuh bidang, yakni pangan, energi dan air, kesehatan, pertahanan, transportasi, informatika, dan material maju. Seluruhnya membutuhkan inovasi sains dan teknologi yang sesuai supaya dapat dikembangkan, terutama pada skala industri.

Dudi mengatakan, sektor industri di Indonesia kurang menyerap teknologi hasil lembaga riset dan universitas. Ini wajar karena negara berkembang biasanya lebih banyak mengambil teknologi dari luar negeri. Namun, tidak semua negara berkembang mampu mengadopsi teknologi dari negara maju.

Karena itu, pengalaman Korea Selatan penting sebagai pelajaran. Sekitar tahun 1960, Korea masih bergantung pada teknologi dari Amerika Serikat dan Eropa. Namun, sejak 1980, bangsa Korea mengembangkan teknologi sendiri. "Pengguna teknologi impor akhirnya bisa menghasilkan teknologi sendiri," kata Dudi.

Direktur Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Research and Technology, Jeong Hyop Lee, mengatakan, butuh waktu puluhan tahun dan upaya keras bagi Korea untuk bangkit dan mandiri teknologi. Korea mengawalinya dengan mengerahkan tenaga kerja murah untuk memproduksi barang ekspor, terutama ke pasar Amerika. Mereka pun terus melakukan alih teknologi dari negara-negara maju. Hingga akhirnya berfokus mengembangkan teknologi untuk industri berat (otomotif, kapal, elektronik), dan kimia.

"Kini Hyundai menjadi industri otomotif peringkat lima dunia," ujar Lee, menyebutkan keberhasilan Korea mengembangkan industri otomotif, salah satu industri berat yang teknologinya digarap serius sejak 1980-an.

Kepala Pappiptek LIPI, Husein Avicenna Akil, mengatakan, langkah Korea Selatan patut ditiru, meski tidak gampang. Indonesia tidak dapat selamanya menggantungkan teknologi asing. "Kondisi kita berbeda dengan negara berkembang lain dan negara maju."

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

1 hari lalu

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.

Baca Selengkapnya

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

2 hari lalu

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California

Baca Selengkapnya

BKN Buka Seleksi CASN Jalur Kedinasan Hari Ini, Ini Jadwal Rincinya

4 hari lalu

BKN Buka Seleksi CASN Jalur Kedinasan Hari Ini, Ini Jadwal Rincinya

BKN umumkan peserta seleksi CASN 2024 jalur kedinasaan dapat mendaftar pada Rabu, 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

5 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence

Baca Selengkapnya

Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT Season 8, Bukti Implementasi Prinsip ESG

8 hari lalu

Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT Season 8, Bukti Implementasi Prinsip ESG

Telkomsel gelar IndonesiaNEXT Season 8 dengan tema #upskilltoinnovate, lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

11 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

25 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

26 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

27 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

50 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya