TEMPO.CO , London - Manusia dan hewan dapat mendeteksi lima rasa dasar: manis, asam, pahit, asin dan umami (rasa gurih). Nah, kini para ilmuwan telah menemukan bagaimana reseptor rasa dapat membedakan antara gurih dan terlalu asin.
Dari jumlah rasa tersebut, rasa manis dan umami lahir karena selera. Sedangkan asam dan pahit secara naluriah akan menimbulkan selera. Adapun rasa asin akan menarik dalam jumlah tertentu. Jika berlebihan, justru akan menjadikan mual.
"Semua hewan harus memiliki natrium. Ini ion penting yang digunakan hampir setiap sel dalam tubuh," kata Nicholas Ryba, penulis studi sekaligus ahli biokimia di National Institutes of Health. Menurutnya, terlalu banyak garam akan berdampak buruk bagi tubuh sehingga sistem rasa tampaknya telah berevolusi sehingga garam dengan konsentrasi rendah akan menarik, sedangkan konsentrasi tinggi menjadi tidak menarik.
Lalu bagaimana sistem tubuh bekerja terhadap rasa? Reseptor rasa amat kecil di lidah yang mengandung saluran ion. Saluran ini merupakan struktur yang memungkinkan partikel bermuatan seperti natrium dan klorida bisa masuk dan keluar. Reseptor ini mengaktifkan saraf rasa yang membawa informasi rasa ini ke otak.
Beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa binatang memiliki sel reseptor rasa untuk mendeteksi tingkat garam rendah. Tetapi bagaimana sel tersebut mendeteksi jumlah garam berlebihan, masih dalam teka-teki.
Untuk menyelidiki ini, para peneliti memblokir reseptor rasa yang berbeda pada tikus. Mereka mengukur berapa saraf rasa yang menanggapi garam berlebihan ini. Ketika para ilmuwan memblokir reseptor rasa pahit menggunakan senyawa yang ditemukan dalam minyak mustard, saraf kurang merespon kadar garam tinggi. Dengan kata lain kemampuan saraf berkurang membawa informasi rasa asin ke otak.
Demikian pula pada tikus yang direkayasa secara genetis untuk tidak memiliki kemampuan mendeteksi rasa pahit, maka hewan tidak bisa mendeteksi kadar garam tinggi dengan baik. Tanggapan yang sama juga terjadi jika saraf rasa asam ditekan. Temuan menunjukkan bahwa mekanisme pahit dan asam terlibat dalam penginderaan natrium tingkat tinggi.
Selanjutnya, para peneliti memberi tes pada tikus untuk menjilat. Sebelumnya, sensor rasa pahit dan asam ditekan sedemikian rupa. Ketika diberi air dengan jumlah garam yang bervariasi, tikus yang telah direkayasa secara genetis tersebut mudah saja menjilati air yang sangat asin dan air rendah garam. Tetapi bagi tikus normal, ia justru akan menghindari air yang sangat asin.
Para peneliti mengatakan bahwa hewan mungkin telah berevolusi menggunakan sensor asam dan pahit untuk memastikan mereka tidak mengkonsumsi terlalu banyak garam.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Berita terkait
Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional
2 hari lalu
Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.
Baca SelengkapnyaPameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?
2 hari lalu
Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California
Baca SelengkapnyaBKN Buka Seleksi CASN Jalur Kedinasan Hari Ini, Ini Jadwal Rincinya
5 hari lalu
BKN umumkan peserta seleksi CASN 2024 jalur kedinasaan dapat mendaftar pada Rabu, 15 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPraktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH
6 hari lalu
Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence
Baca SelengkapnyaTelkomsel Gelar IndonesiaNEXT Season 8, Bukti Implementasi Prinsip ESG
8 hari lalu
Telkomsel gelar IndonesiaNEXT Season 8 dengan tema #upskilltoinnovate, lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca SelengkapnyaJokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
11 hari lalu
Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
25 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
27 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca SelengkapnyaFakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang
28 hari lalu
Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang
Baca SelengkapnyaDubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia
51 hari lalu
BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia
Baca Selengkapnya