Kuman di Antariksa Bisa Lebih Ganas  

Reporter

Senin, 25 Februari 2013 18:31 WIB

Salmonella

TEMPO.CO, Boston - Kuman tidak hanya membahayakan manusia di Bumi. Penelitian terbaru menunjukkan kondisi nirgravitasi di antariksa dapat membuat kuman menjadi lebih mengerikan. Ini meningkatkan ancaman terhadap para astronaut.

Temuan ini, bersamaan dengan penelitian untuk membantu mengurangi risiko serangan kuman di antariksa, merupakan bagian dari proyek yang sedang digarap di Stasiun Antariksa Internasional. Penelitian menggunakan gravitasi mikro untuk mengungkap rahasia tentang mikroba.

"Kami berusaha menguak mekanisme baru seluler dan molekuler yang berhubungan dengan perkembangan penyakit menular yang tidak dapat diamati di Bumi," kata Cheryl Nickerson, ahli mikrobiologi dari Institut Biodesain, di Arizona State University, Senin, 25 Februari 2013.

Para peneliti menemukan tingkat gravitasi berkurang drastis di antariksa, bahkan mendekati nol. Kondisi tanpa bobot ini menimbulkan sejumlah dampak abnormal kepada astronaut, seperti berkurangnya massa otot dan tulang.

Namun, keadaan nirgravitasi tidak hanya mengacaukan fungsi biologi normal tubuh manusia. Dalam percobaan di beberapa penerbangan pesawat antariksa NASA, Nickerson dan rekan-rekannya menemukan bahwa kondisi di dalam pesawat antariksa sebenarnya mendorong virulensi mikroba.

Tim peneliti berfokus pada Salmonella, kuman penyebab penyakit yang berkaitan dengan makanan. Bakteri agresif ini telah menginfeksi sekitar 94 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 155.000 kematian setiap tahun. Di Amerika Serikat saja, lebih dari 40.000 kasus salmonellosis dilaporkan setiap tahunnya, mengakibatkan setidaknya 500 kematian dan biaya perawatan kesehatan lebih dari US$ 50 juta. "Gaya berat mikro terbukti mengubah perilaku Salmonella menjadi lebih ganas," kata Nickerson.

Perilaku Salmonella selama ini belum seluruhnya terpantau lantaran percobaan di laboratorium di Bumi dipengaruhi oleh gravitasi. Di antariksa, gaya berat mikro rupanya menyebabkan banyak gen Salmonella yang berfungsi menghidupkan dan mematikan virulensi menjadi lebih teramati oleh para peneliti.

Nickerson mengatakan, temuan ini menjadi perhatian khusus bagi kesehatan para astronaut selama misi perpanjangan di pesawat antariksa. Perjalanan ruang angkasa sudah melemahkan kekebalan tubuh astronaut. "Ditambah harus berurusan dengan ancaman mikroba penyebab penyakit yang telah meningkatkan kemampuan menular," ujarnya.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terpopuler lainnya:


Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

47 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya