TEMPO.CO, Urumqi - Sebagai kerabat paling dekat dalam silsilah evolusi, simpanse diharapkan memiliki banyak kesamaan dengan manusia. Ini terbukti pada simpanse yang menghuni sebuah kebun binatang di Urumqi, Cina barat.
Seekor simpanse di kebun binatang itu diketahui doyan merokok, sebuah kebiasaan buruk yang kerap dijumpai pada manusia. Primata cerdas itu acap tertangkap tangan sedang mengisap rokok.
"Dia pertama kali merokok setelah pengunjung mulai melemparkan rokok menyala ke kandangnya," kata penjaga kandang si simpanse, Kamis, 21 Maret 2013.
Simpanse yang tidak diketahui namanya itu biasa merokok secara sembunyi. Ia terlebih dulu memeriksa sekitar sisi kandangnya untuk melihat apakah ada penjaga yang mungkin akan memergoki ulah nakalnya.
Dengan gaya mirip manusia, simpanse dengan rambut beruban itu mengisap dan mengepulkan asap rokok ke arah depan. Sesekali ia mengembuskan asap melewati bahunya. Gayanya seakan baru selesai menghadapi hari yang menegangkan.
Pernah suatu hari seorang pengunjung memberinya dua batang rokok. Satu di antaranya telah menyala. Simpanse itu dengan gesit menyambar dua batang rokok itu. Kedua batang rokok langsung diapit dengan jari-jari tangan kanannya.
Tanpa ragu dan takut, simpanse itu langsung mengisap rokok pertama. Asap mengepul dari bibirnya yang monyong. Sesekali ia membersihkan abu yang sudah mulai memanjang di ujung rokok. Benar-benar mirip seorang perokok kawakan.
Bahkan ketika rokok pertama hampir habis, simpanse itu menyundutkan bara yang menempel di ujungnya ke rokok kedua. Begitu rokok kedua menyala, rokok pertama dibuang, dan simpanse itu dengan cekatan melanjutkan mengisap rokok dan mengepulkan asap.
Simpanse di Urumqi sebenarnya bukan primata pertama yang susah menolak godaan untuk merokok. Charlie, seekor simpanse yang tinggal di kebun binatang Bloemfontein di Afrika Selatan, sampai kecanduan rokok. Uniknya, Charlie justru berumur sepuluh tahun lebih lama dibanding simpanse lain yang hidup tanpa tembakau.
Pada Februari tahun lalu, seekor simpanse di sebuah kebun binatang di Rusia sampai harus dikirim ke pusat rehabilitasi. Laporan media setempat menyatakan simpanse itu diketahui telah mengganggu pengunjung dengan meminta alkohol dan rokok.
Wah, beberapa simpanse tampaknya memang lebih menyerupai manusia.
DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN
2 hari lalu
Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.
Baca SelengkapnyaTak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut
11 hari lalu
Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.
Baca SelengkapnyaPolres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko
22 hari lalu
Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.
Baca SelengkapnyaOperator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun
26 hari lalu
Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
28 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok
41 hari lalu
Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.
Baca SelengkapnyaPria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok
44 hari lalu
Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.
Baca SelengkapnyaSpesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat
55 hari lalu
Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai
59 hari lalu
Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.
Baca SelengkapnyaSoal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan
9 Maret 2024
Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.
Baca Selengkapnya