TEMPO.CO, Seoul - Staf Korea Internet Security Center bekerja ekstra keras setelah jaringan komputer di dua bank besar Korea Selatan dan tiga stasiun televisi diretas secara bersamaan. Peretasan ini membuat situs itu berhenti beroperasi. Sekitar 32 ribu komputer di enam lembaga juga terpengaruh oleh serangan itu.
Pejabat Korea Selatan mengatakan, identitas pihak di balik peretasan itu tidak diketahui. Regulator telekomunikasi hanya mengatakan, hacker menggunakan alamat Cina untuk menanam kode berbahaya yang melanda jaringan di enam lembaga, Rabu.
Para pejabat mengatakan, mereka terus menyelidiki asal-usul serangan. Sebelumnya, Korea Utara telah disalahkan untuk serangan sebelumnya pada tahun 2009 dan 2011.
"Hacker tak dikenal menggunakan alamat IP Cina untuk menghubungi server dari enam organisasi yang terkena dampak dan menanam malware yang menyerang komputer mereka," kata Park Jae-moon dari regulator komunikasi Korea Selatan. "Pada tahap ini, kami masih melakukan upaya terbaik untuk melacak asal-usul serangan."
Hacker sengaja memilih sasaran yang relatif mudah diretas. Namun peretasan itu hanya menyebabkan sedikit kerusakan jangka panjang.
Para pejabat menekankan bahwa alamat IP tidak mengungkapkan siapa di balik serangan itu. Jamak di kalangan peretas, mereka menggunakan alamat di negara lain untuk mengaburkan identitas mereka.
Penemuan ini telah memperkuat spekulasi bahwa Korea Utara berada di balik serangan itu, tulis BBC.
Seorang pejabat tinggi tak dikenal dari kantor kepresidenan Korea Selatan, dikutip oleh kantor berita Yonhap, mengatakan, "Semua kemungkinan terbuka, kecurigaan kuat sejauh ini bahwa Korea Utara melakukan serangan itu."
Ahli intelijen yakin bahwa Korea Utara secara rutin menggunakan alamat komputer Cina untuk menyembunyikan identitas mereka.
Sebuah gugus tugas sedang dibentuk untuk menganalisis virus dan menghentikan serangan lebih lanjut. Vaksin komputer gratis telah diberikan kepada perusahaan-perusahaan di Korea Selatan yang rentan serangan peretasan.
Korea Communications Commission (KCC) menyatakan bahwa serangan pada enam organisasi itu tampaknya berasal dari peretas yang sama.
BBC | TRIP B
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
28 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
30 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
30 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
33 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
35 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
36 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
37 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
37 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
40 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
41 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya