TEMPO.CO, Chicago - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim ilmuwan Universitas Chicago di Amerika Serikat mengungkap penyebab seseorang menjadi psikopat. Perilaku kejam dan tak berperasaan pada psikopat ternyata dipicu gangguan komunikasi saraf pada otak.
"Gangguan khususnya terjadi pada bagian otak yang berperan memunculkan rasa kasih sayang dan kepedulian," kata tim ilmuwan seperti dikutip laman Dailymail, Jumat, 26 April 2013.
Penelitian dilakukan terhadap 80 tahanan pria berusia 18-50 tahun yang memiliki ciri-ciri berperilaku psikopati. Responden menjalani pemindaian otak saat sedang menonton video berisi orang-orang yang sengaja disakiti dan bagaimana ekspresi orang-orang itu terhadap rasa sakit.
Hasil pemindaian dengan alat pencitraan resonansi magnetik (MRI) mengungkapkan perbedaan yang nyata pada aktivitas otak psikopat dengan otak manusia normal. Psikopat menunjukkan minimnya aktivitas pada bagian utama otak, termasuk amigdala--sekumpulan saraf seperti almond yang berperan penting dalam pengolahan emosi seperti rasa takut, marah, dan senang.
"Respons terhambat pada amigdala dan korteks prefrontal ventromedial terbukti sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya tentang psikopati," ujar pemimpin penelitian, Profesor Jean Decety.
Sebaliknya, aktivitas lebih banyak terlihat pada striatum dan area insula. Tingginya aktivitas pada area insula mengejutkan pada ilmuwan karena bagian otak ini tercatat sebagai daerah pusat emosi. "Kurangnya empati merupakan karakteristik individu dengan psikopati," imbuh Decety.
Decety mengatakan, baru kali ini proses saraf yang berkaitan dengan proses empatik pada individu dengan psikopati diteliti secara langsung, terutama untuk melihat respons terhadap persepsi orang lain yang kesakitan atau menderita.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry ini dapat menjelaskan mengapa seorang kriminal psikopat seperti tokoh Hannibal Lecter dalam film The Silence Of The Lambs bersikap sangat kejam, tanpa belas kasihan, dan tanpa penyesalan. Ini penting karena psikopat diketahui bertanggung jawab untuk sejumlah besar tindak kejahatan yang tidak proporsional dan terjadi berulang.
Tim ilmuwan mengatakan, sekitar 20-30 persen dari populasi narapidana di Amerika diyakini menunjukkan psikopati. Angka ini sangat tinggi dibandingkan dengan satu persen dari populasi umum.
"Respons saraf terhadap penderitaan orang lain dapat mencerminkan respons kebencian seseorang," ujar Decety. Kondisi tersebut dapat bertindak sebagai pemicu untuk menghambat munculnya perilaku atau sifat ingin membantu orang lain.
DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI
Topik Terhangat:
Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston
Baca juga:
Jasad Alien Kerdil di Cile Ternyata Manusia
Bos Yahoo Mengundurkan Diri
Dengar, Suara Asli Alexander Graham Bell
Xbox 720 akan Dirilis 21 Mei
Berita terkait
Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik
16 Januari 2019
Tim ilmuwan dari University of Birmingham dan Cardiff University telah mengungkap bagaimana otak manusia merekontruksi atau menyusun kenangan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut
21 November 2018
Dua peneliti syaraf dari Universitas California Riverside, dalam sebuah riset mencoba menjawab bagaimana cara menghilangkan rasa takut.
Baca SelengkapnyaOtak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya
8 November 2018
Riset terbaru hasil kolaborasi dari Kaspersky Lab dan University of Oxford mengungkap otak manusia akan menjadi target serangan hacker.
Baca SelengkapnyaBakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli
27 Desember 2017
Usus disebut sebagai otak kedua. Kalau kondisi usus baik, maka saraf di usus akan mengirimkan sinyal-sinyal positif ke otak
Baca Selengkapnya10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi
15 Desember 2017
Ada 10 hal yang bisa menambah daya ingat seseorang. Dua di antaranya adalah makan permen karet dan menonton komedi.
Baca SelengkapnyaDijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini
12 Desember 2017
Otak manusia memiliki banyak aktivitas, termasuk yang Anda belum tahu ini.
Baca SelengkapnyaIni Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan
9 Desember 2017
Peneliti mengidentifikasi jaringan otak yang terlibat dalam pembelajaran berjalan pada bayi, sebuah temuan yang bisa membantu memprediksi autisme.
Baca SelengkapnyaPikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya
9 November 2017
Pikiran tentang hal-hal buruk ternyata bisa mencerminkan kesehatan manusia. Misalnya tak bisa berhenti memikirkan pengalamam buruk. Kenapa?
Baca SelengkapnyaPenciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya
24 Oktober 2017
Hidung, sebagai Indra penciuman ternyata memiliki kaitan yang kuat dengan otak secara keseluruhan. Simak penelitiannya.
Baca SelengkapnyaMengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya
11 Oktober 2017
Pernah mempertanyakan mengapa manusia tertawa, merasakan kantuk, ataupun bisa mengalami 'jetlag'?, ternyata semua itu karena kinerja otak manusia.
Baca Selengkapnya