Satelit LAPAN Bantu Gali Potensi Pajak

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 8 Mei 2013 05:19 WIB

Citra satelit Pulau Semakau. maps.google.com

TEMPO.CO , Jakarta:Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggunakan teknologi satelit penginderaan jarak jauh untuk memudahkan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menggali potensi pajak. Teknologi yang digunakan adalah Satelit USGS, SPOT 5, dan SPOT 6.

Melalui satelit tersebut, data yang dihasilkan dapat memperlihatkan lokasi dengan ketinggian 1,5 meter. Teknologi tersebut dapat memperlihatkan secara nyata suatu lahan, contohnya perkebunan, pertambangan, dan pertanian. Dari data tersebut, Ditjen Pajak lebih mudah menentukan besaran pajak berdasarkan luas lahan.

LAPAN menyediakan data secara gratis bagi kebutuhan instansi pemerintah di seluruh Indonesia. “Ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2012 yang menyatakan, semua perusahaan pelat merah bisa mengajukan datanya kepada LAPAN,” ujar Kepala LAPAN Bambang S. Tejasukmana saat menyampaikan sambutan nota kesepahaman dengan Ditjen Pajak, di kantornya, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2013.

Sebelumnya, kata dia, LAPAN sudah melakukan penginderaan jauh untuk memudahkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Kami membantu BPK mengaudit reboisasi dan penanaman terumbu karang,” ujar Bambang.

Sampai sekarang, kata dia, pemakai terbesar data satelit adalah sektor kehutanan, pertanian, dan perkebunan. Bambang berharap, lembaganya dapat mendorong Ditjen Pajak mencari indikator apa saja yang hendak diteliti untuk memudahkan sektor perpajakan.

Adapun Kepala Pusat Pemantauan Pemanfaatan Teknologi Dirgantara LAPAN, Arisdiyo mengatakan, sebenarnya teknologi satelit tersebut sudah digunakan sejak 1972. “Tetapi untuk perpajakan, ini yang pertama kali,” katanya.

Dia menegaskan setiap harinya satelit melakukan pencitraan jarak jauh terhadap suatu obyek. “Namun tentu saja datanya diolah dan diperbarui secara reguler,” ucap Arisdiyo.

Direktur Jenderal Perpajakan A. Fuad Rahmany mengapresiasi kerja sama antara LAPAN dengan lembaganya. Menurut dia, cara tersebut bisa mengatasi kesulitan pegawai pajak dalam menagih pajak perusahaan.

“Meskipun ada dalam Undang-Undang Perpajakan aturan untuk menarik pajak, tetapi fakta di lapangan, petugas seringkali tidak bisa meneliti lahan,” ucap Fuad. Dia menegaskan pentingnya data suatu wilayah untuk membuktikan informasi mengenai suatu lahan yang tidak mungkin diteliti oleh petugas pajak.

SATWIKA MOVEMENTI

Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg


Berita Terpopuler

Ke Depan, Buka YouTube Bayar

Lantai Kinetik Manfaatkan Energi dari Penari

Sel Individual Otak Setir Perilaku Manusia






Berita terkait

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

3 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

3 hari lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

5 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

6 hari lalu

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menetapkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2024, jatuh tempo pada 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

8 hari lalu

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

Pemerintah akan menaikkan PPN 12 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto singgung kenaikan pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

9 hari lalu

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

Berikut ini deretan negara dengan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi hingga 50 persen, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

11 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

12 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

13 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

13 hari lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya