Ikon Berwajah Kucing Paling Disukai

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 10 Mei 2013 16:14 WIB

Kucing Persia pada saat Cat Show Indonesia berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Sabtu (19/5). Para pencinta kucing se-Indonesia mengikuti ajang ini. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Memilih nama aplikasi, bentuk ikon, dan deskripsi singkat ternyata berpengaruh terhadap daya jual aplikasi itu kepada calon pengguna.

Menurut Narenda Wicaksono, Developer Manager Nokia Indonesia, ketiga hal ini merupakan hal yang menjadi perhatian para calon pengunduh pada satu menit pertama. “Jadi ketiganya itu harus segera menarik perhatian para calon pengguna,” kata Narenda

Dia mencontohkan nama game Beyond The Well kurang menjual. “Nama itu maksudnya apa ya?” kata dia. Narenda juga menyindir nama game Kabayan Warior yang terlalu berbau lokal.

Para pengunduh di Ovi Store, toko aplikasi milik Nokia, dan Windows Phone Store, milik Microsoft, adalah dua toko dengan pengunjung dari berbagai negara. Apalagi, kedua toko online tersebut bisa diakses dengan ponsel mahal. Semakin mahal harga ponsel, itu bisa menunjukkan kemampuan finansial dari pengunjung.

“Ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh para pengembang aplikasi dan game secara maksimal pada saat perjumpaan pertama aplikasi dengan calon konsumen,” katanya.

Narenda juga mencontohkan sebuah ikon. Menurut dia, ikon memiliki peluang untuk membuat calon pengunduh terpikat. Semakin menarik sebuah ikon, semakin besar peluang aplikasi atau game tersebut diunduh.

Ikon berbentuk wajah kucing dengan wajah agak memelas paling disukai. “Menurut penelitian, ikon seperti ini disukai para pengunduh,” ujar dia.

Dia juga berbagi kiat agar para pengembang aplikasi untuk ponsel Nokia mengisi secara ringkas kolom deskripsi. “Jangan cuma ditulis: 'pokoknya hebat euy',” kata dia.

Deskripsi dari sebuah aplikasi sangat membantu para pengunjung toko dalam mengambil keputusan untuk mengenal aplikasi lebih jauh. “Jadi sebaiknya ringkas dan jelas.”

Kiat lainnya agar sebuah aplikasi mendapatkan perhatian rutin dari para pengunjung toko online adalah melakukan pemutakhiran atau update. Teknik ini dilakukan Studio Own Game untuk game Beyond The Well. Dampaknya, game ini terus-menerus masuk ke dalam barisan game baru dan dipromosikan di Ovi Store.“Karena terus-menerus dipromosikan, game itu terus mendapat perhatian dari pengunjung toko online,” kata dia.

Menurut Eldwin Viriya dari OWn Game, dia rutin melakukan pemutakhiran agar masukan dari para pengguna bisa diimplementasikan ke game buatannya. Dan setiap versi terkini dari game ini lalu dikirim ulang kepada Nokia untuk dicek sebelum diunggah ke toko online.

BUDI RIZA

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

4 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

11 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

11 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

22 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

27 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

27 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

31 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

34 hari lalu

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

44 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights

57 hari lalu

Dewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights

Dewan Pers akan segera membentuk komite untuk mengawasi jalannya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights.

Baca Selengkapnya