TEMPO.CO, Glasgow--Ngengat lilin raksasa (Galleria mellonella) ternyata mampu mendengar frekuensi tinggi di alam. Serangga ini menjadi hewan yang bisa mendengar frekuensi tertinggi di alam. Tim peneliti di Strathclyde University, Glasgow menemukan bahwa ngengat dapat merasakan frekuensi suara hingga 300 kHz.
Manusia saja hanya bisa mengelola suara hingga 20 kHz saja. Sedangkan lumba-lumba yang menggunakan USG memiliki keterbatasan sekitar 160 kHz.
Tim peneliti berharap bahwa penemuan ini akan mengarah pada inovasi teknologi baru seperti miniatur mikrofon. Penemuan tersebut telah diterbitkan dalam Royal Society journal, Biology Letters sebagai teknik ultrasonik.
"Kami sangat terkejut menemukan bahwa ngengat mampu mendengar frekuensi suara pada tingkat ini," kata Dr James Windmill yang memimpin penelitian. Ia berharap bahwa penemuan ini akan mendorong tim untuk lebih memahami udara yang berpasangan dengan ultrasonografi.
Sebagai sinyal frekuensi tinggi, penggunaan USG di udara sangat sulit. Frekuensi dengan cepat melemah di udara. Hewan lain seperti kelelawar diketahui menggunakan ultrasound untuk berkomunikasi. Dan sekarang sudah jelas bahwa ngengat mampu menggunakannya bahkan lebih maju menggunakan frekuensi suara itu.
Dr Windmill mengatakan bahwa mereka belum menemukan dengan jelas bagaimana ngengat telah mengembangkan kemampuan ini. "Ada kemungkinan bahwa mereka meningkatkan komunikasi antara sesamanya untuk menghindari penangkapan dari predator alami seperti kelelawar yang menggunakan suara yang sama," ujarnya.
Dr Windmill dan rekan-rekannya ingin mengembangkan pemahaman mereka tentang ultrasound dan bagaimana mengirim dan menerima denyut ultrasonik di udara. Tim ini bekerja untuk menerapkan studi pada Ngengat lilin raksasa dan telinga serangga lainnya dengan desain sistem mikro akustik. Mereka berharap dapat menghasilkan inovasi teknologi baru seperti miniatur mikrofon.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.