TEMPO.CO, London - Tanaman ternyata dapat berkomunikasi akibat serangan dari kutu daun dengan memanfaatkan jaringan jamur di bawah tanah. Sebelumnya, contoh komunikasi tanaman melalui udara telah didokumentasikan. Bahan kimia yang dipancarkan oleh tanaman yang sudah rusak dapat ditangkap oleh tanaman tetangga.
Namun di bawah tanah, tanaman bisa saling berkomunikasi dengan memanfaatkan jaringan jamur yang disebut mikoriza. Studi baru yang dipublikasikan dalam Ecology Letters adalah penelitian pertama untuk menunjukkan bahwa jamur juga bisa membantu komunikasi antar tanaman.
Para peneliti dari University of Aberdeen, the James Hutton Institute dan Rothamsted Research yang kesemuanya berada di Inggris mencoba menyusun percobaan untuk mengisolasi efek jaringan mikoriza yang mirip dengan untaian benang. Tim peneliti mencermati serangan kutu daun yaitu serangga kecil yang memakan dan merusak tanaman.
Banyak tanaman memiliki persediaan senjata kimia yang serta merta akan menyebar ketika kutu daun menyerang. Bahan kimia tersebut sangat baik mengusir kutu daun dan menarik lebah sebagai predator alami kutu daun.
Tim peneliti menggunakan tanaman kacang yang dibadi dalam tiga kelompok. Tiap kelompok ditumbuhkan jaringan mikoriza dan menjaga supaya tiap-tiap kelompok itu tidak terhubung mikoriza. Sementara untuk mencegah komunikasi kimiawi melalui udara, tanaman tersebut ditutup dengan tas penutup.
Salah satu tanamanan diupayakan untuk diserang kutu daun. Mereka menemukan bahwa jika tanaman terhubung satu dengan yang lainnya dengan mikoriza, maka tanaman-tanaman itu akan mulai menyusun pertahanan kimia. Bagi tanaman yang tidak berhubungan dengan jaringan jamur tampaknya tidak menerima sinyal serangan dan tidak menunjukkan respon kimia.
"Jamur mikoriza perlu mendapatkan produk fotosintesis dan timbal baliknya, mereka harus melakukan sesuatu untuk tanaman," kata ohn Pickett dari Rothamsted Research. Menurutnya, penelitian sebelumnya jaringan mikoriza hanya membuat nutrisi yang tersedia dari akar dan tanah. Tetapi saat ini para peneliti melihat peran lain evolusi bahwa mikoriza membayar tanaman tersebut dengan mengirimkan sinyal yang sangat efisien.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.