Rahasia Regenerasi Jemari Mamalia

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 15 Juni 2013 05:31 WIB

Tikus Gambia

TEMPO.CO , Jakarta:Mamalia ternyata dapat meregenerasi ujung jari tangan dan kaki mereka setelah proses amputasi. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bagaimana sel-sel induk pada kuku berperan dalam proses tersebut.

Penelitian pada tikus yang telah dipublikasikan dalam jurnal Nature menunjukkan sinyal kimia yang memicu sel-sel induk berkembang menjadi jaringan kuku baru. Selain itu juga menumbuhkan jaringan saraf yang akan meregenerasi kuku dan tulang. Temuan tersebut menunjukkan bahwa sel-sel induk kuku ternyata dapat digunakan untuk terapi setelah amputasi.

Pada tikus dan manusia, regenerasi jari tangan dan jari kaki yang diamputasi akan melibatkan pertumbuhan kuku. Namun, apakah bagian yang diamputasi akan dapat tumbuh kembali tergantung dimana bagian tubuh yang diamputasi itu. Jika sel induk yang berada di bawah kuku ikut teramputasi, maka tak akan ada pertumbuhan kembali. Tetapi jika sel-sel itu tetap ada, pertumbuhan mungkin bisa terjadi.

Untuk memahami mengapa sel-sel induk sangat penting untuk regenerasi, peneliti mengalihkan percobaan tersebut pada tikus. Para ilmuwan melakukan amputasi kaki dalam dua kelompok tikus. Pertama adalah kelompok tikus normal dan kelompok lainnya adalah tikus yang sudah diberi obat sehingga mereka tidak bisa membuat sinyal kimia agar sel induk kuku tumbuh.

Dalam waktu 5 pekan setelah amputasi, tikus normal dapat meregenerasi kaki dan kuku mereka. Tetapi tikus yang telah diperlakukan dengan obat, kuku atau tulang kakinya gagal tumbuh kembali. Ketika para peneliti mengembalikan sinyal kimia supaya sel induk kuku tumbuh, maka jari-jari kaki berhasil tumbuh kembali.

Dalam eksperimen lain, para peneliti membedah syaraf jari kaki tikus sebelum mengamputasi mereka. Dengan cara ini maka regenerasi sel kuku secara signifikan terganggu. Mirip dengan apa yang terjadi pada tikus yang kekurangan sinyal kimia untuk menghasilkan kuku baru. Selain itu, penghilangan saraf akan menurunkan tingkat protein tertentu yang mendorong pertumbuhan jaringan.

Sel-sel induk kuku sangat penting untuk menumbuhkan kembali jari-jari yang hilang pada tikus. Jika prinsip ini bisa berlaku pada manusia, maka temuan ini dapat mengarah pada pengobatan yang lebih untuk kasus amputasi.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Terhangat:
Mucikari SMP
| Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah

Terpopuler

Apple Akan Rilis iPhone Rp 980 Ribu

Diet Ketat, Henry Cavill Jadi 'Man of Steel

Samsung Akan Rilis Galaxy S5
Jokowi: PRJ di Monas Itu Pesta Rakyat Jakarta

AJI Prihatin Terhadap Forum Pemred

Cuci Gudang Ponsel hingga 90 Persen di ICS 2013

Berita terkait

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

22 hari lalu

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.

Baca Selengkapnya

Arti Logo Pameran Flona 2023 di Langan Banteng, Berlangsung hingga 16 Oktober 2023

16 September 2023

Arti Logo Pameran Flona 2023 di Langan Banteng, Berlangsung hingga 16 Oktober 2023

Logo Flona 2023 melambangkan Jakarta mendukung Nusantara sebagai Ibu kota baru

Baca Selengkapnya

Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

1 Agustus 2022

Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

Ekowisata mangrove, yakni wisata edukasi yang mengutamakan keindahan alami dari hutan mangrove serta makhluk hidup di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.

Baca Selengkapnya

BRIN: 88 Temuan Spesies Baru 2021, Mayoritas dari Sulawesi

28 Januari 2022

BRIN: 88 Temuan Spesies Baru 2021, Mayoritas dari Sulawesi

BRIN mengumumkan hasil temuan spesies flora dan fauna sepanjang 2021. Berkolaborasi dengan peneliti asing,

Baca Selengkapnya

Ingin Tahu Flora dan Fauna Khas Indonesia, Bisa Lihat di Pecahan Uang Rupiah

16 November 2021

Ingin Tahu Flora dan Fauna Khas Indonesia, Bisa Lihat di Pecahan Uang Rupiah

Dalam pecahan uang rupiah terdapat beragam gambar flora dan fauna khas Indonesia, dari jalak bali, burung kepodang hingga anggrek larat, bunga jeumpa

Baca Selengkapnya

Wisata Edukasi Virtual Kebun Raya Bogor, Tetap Bisa Piknik Sambil Belajar

5 Oktober 2021

Wisata Edukasi Virtual Kebun Raya Bogor, Tetap Bisa Piknik Sambil Belajar

Kebun Raya Bogor telah mengjadirkan layanan wistaa edukasi virtual itu bagi pelajar dan mahasiswa selama pandemi.

Baca Selengkapnya

58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia

1 September 2021

58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia

Hari ini, IPB genap 58 tahun, Begini ceritanya pernah bergabung dengan Universitas Indonesia di suatru masa.

Baca Selengkapnya

Konsep Mini Zoo Makin Marak Sebagai Destinasi Wisata

7 April 2021

Konsep Mini Zoo Makin Marak Sebagai Destinasi Wisata

Konsep mini zoo, mirip dengan kebun binatang, tapi dengan lingkup dan jumlah satwa yang lebih sedikit, berikut tempat makan dan penginapan.

Baca Selengkapnya

Nicholas Saputra Suka Isu Lingkungan Berawal dari Terpaksa...

25 Desember 2019

Nicholas Saputra Suka Isu Lingkungan Berawal dari Terpaksa...

Nicholas Saputra memproduksi film panjang bertema lingkungan berjudul Semes7a. Ternyata awal mula ia menyukai isu lingkungan karena terpaksa...

Baca Selengkapnya