TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan agak melambatnya pertumbuhan permintaan akan telepon seluler cerdas, kinerja keuangan Samsung pada kuartal kedua pun terkena dampaknya.
Menurut rilis dari manajemen, perusahaan asal Korea Selatan ini meraup keuntungan US$ 8,5 miliar (sekitar Rp 82 triliun) pada kuartal kedua. Ini mengalami peningkatan 47,5 persen dibanding periode sama tahun lalu.
"Memasuki musim yang bagus, kami merasa yakin bakal mampu membukukan laba lebih besar lagi," kata Robert Yi, kepala relasi investor Samsung, dalam pernyataan tertulisnya. Meski begitu, manajemen mewaspadai terjadinya perlambatan ekonomi di Eropa.
Hanya saja, laba usaha dari divisi mobile, yang berkontribusi sebesar 2/3 dari pendapatan perusahaan mengalami sedikit penurunan. Laba ini tumbuh sebesar 52 persen atau setara dengan US$ 5,6 miliar (sekitar Rp 54 miliar. Ini turun 3,5 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Laporan kinerja keuangan ini termasuk penjualan ponsel andalannya, yaitu Galaxy S4, yang merupakan pesaing utama iPhone. Menurut laporan kinerja, perusahaan membukukan penjualan sekitar 10 juta unit dalam satu bulan pertama.
TECHCRUNCH | BUDI RIZA
Berita terkait
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
9 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
16 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
16 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
28 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
32 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
32 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
36 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
39 hari lalu
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
49 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights
2 Maret 2024
Dewan Pers akan segera membentuk komite untuk mengawasi jalannya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights.
Baca Selengkapnya