Pertama di Indonesia, Petani Sawit Terima Sertifikat

Reporter

Senin, 5 Agustus 2013 23:36 WIB

TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, memperoleh sertifikat dari Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk pengelolaan kebun kelapa sawit berkelanjutan. Sertifikat yang dikeluarkan pada 29 Juli lalu ini menjadi yang pertama bagi petani swadaya di Indonesia dan ke dua di dunia.

"WWF Indonesia memandang petani swadaya sebagai bagian penting di industri sawit di Indonesia," kata CEO WWF Indonesia, Efransjah, melalui keterangan tertulis. Dia berharap, sertifikasi RSPO yang diperoleh Asosiasi Sawit Amanah dapat diadopsi dan menjadi contoh pengelolaan sawit di Indonesia.

Kini sebanyak 349 petani swadaya bergabung dengan Asosiasi Sawit Amanah. Lahan yang mereka miliki mencapai 763 hektare di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo. Terbentuknya asosiasi didukung oleh berbagai lembaga, yaitu Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah Riau, RSPO Carrefour Foundation International, PT Inti Indosawit Subur, dan WWF Indonesia.

Sekretaris Jenderal RSPO Darrel Webber mengapresiasi prestasi yang diraih Asosiai Sawit Amanah. "RSPO menyambut baik pencapaian proyek petani swadaya di Indonesia yang telah berkontribusi sebesar 40 persen dari produksi nasional," kata dia.

Webber menyatakan pentingnya hubungan petani swadaya dengan sumber daya alam. "Mereka perlu memahami manfaat sertifikasi, misalnya akses terhadap permintaan internasional untuk kelapa sawit berkelanjutan," imbuhnya.

Ia menyebutkan, manfaat jangka panjang pengelolaan sawit berkelanjutan di antaranya efisiensi produksi, biaya pengolahan, serta peningkatan produktivitas. Inilah yang mendorong RSPO untuk membuat program RSPO’s Smallholders Fund Initiative untuk mendukung pembiayaan sertifikasi petani swadaya.

Manajer Asosiasi Sawit Amanah Sunarno menyatakan para petani merasakan manfaat langsung dari program ini. Dia menyebutkan, sebelum menjalani pelatihan, produksi rata-rata tandan buah segar sawit berjumlah 20 ton per tahun. Empat bulan pertama setelah pelatihan hasilnya meningkat menjadi 24 ton per tahun.


"Padahal empat bulan pertama setelah pelatihan adalah musim kering sehingga produktivitasnya lebih rendah," ujar dia.

Melalui pelatihan implementasi prinsip dan kriteria RSPO, petani swadaya memperoleh pemahaman mendalam mengenai lingkungan hidup. "Faktor lingkungan menjadi pertimbangan anggota Amanah dalam perluasan kebun kelapa sawit," kata Sunarno.

Dia menegaskan, para petani hanya akan memperluas lahan ke kawasan perkebunan. Mereka tidak akan memperluas ke kawasan bernilai konservasi tinggi maupun daerah perlintasan satwa.

Data Kementerian Pertanian menyebutkan, lebih dari 40 persen total produksi kelapa sawit Indonesia berasal dari perkebunan rakyat. Di Provinsi Riau, sekitar 1,1 juta hektare lahan kebun kelapa sawit dikelola oleh petani, 76 persen di antaranya dikelola oleh petani swadaya.

Salah satu hambatan terbesar bagi petani untuk menuju pengelolaan berkelanjutan adalah kurangnya informasi dan pemahaman mengenai teknologi pertanian. Alternatif untuk mengatasi hambatan, antara lain melalui peningkatan pengetahuan dan produktivitas petani swadaya. Melalui upaya ini diharapkan perluasan lahan kebun sawit dengan cara merusak dapat ditekan.

SATWIKA MOVEMENTI

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

40 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

42 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

49 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

49 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

51 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

51 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

6 Maret 2024

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

4 Maret 2024

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.

Baca Selengkapnya