TEMPO.CO , Malang:Seekor elang bondol (Haliastur indus) ditemukan terluka di lapangan Politeknik Negeri Malang (Polinema) pada Selasa 13 Agustus 2013. Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Malang dan Profauna merawat dan mengevakuasi satwa langka tersebut.
"Pergelangan kakinya terluka," kata Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid, Jumat 16 Agustus 2013. Kini, telah menjalani perawatan dan menanganan darurat. Sedangkan untuk proses pemulihan elang yang menjadi maskot Jakarta ini menjalani karantina di kantor BKSDA Resor Malang.
Elang jatuh dan terluka, katanya, karena tersesat hingga menabrak gedung Polinema. Habitat elang bondol tersebar di sepanjang kawasan pesisir Jawa Timur mulai Pulau Sempu di Malang, Taman Nasional (TN) Meru Betiri (Jember), TN Baluran (Situbondo), TN Alas Purwo (Banyuwangi).
"Habitatnya di pantai, tak mungkin terbang sampai Kota Malang," katanya. Rosek menduga jika elang tersebut berasal dari komunitas penghobi yang mengoleksi burung elang. Penelusuran ProFauna menunjukkan jika komunitas sering menggelar atraksi di depan publik.
"Tapi sekarang tiarap, setelah polisi Yogyakarta menertibkan komunitas elang," ujarnya. Komunitas elang Yogyakarta diduga juga berjaringan dengan komunitas di Malang. Rosek menduga jika anggota komunitas memiliki elang secara ilegal.
Elang bondol merupakan satwa dilindungi yang terancam punah akibat perburuan dan perdagangan ilegal. Elang bondol memakan ikan laut dan bersarang di kawasan hutan sekitar pantai. "Populasi elang bondol belum ada penelitian secara ilmiah," katanya.
Jika kesehatan elang bondol pulih, BKSDA bersama ProFauna merencanakan melepaskan kembali ke alam. Termasuk menyiapkan bertahan hidup dan berburu ikan untuk mencari pakan. Sebab, di tangan penghobi bulu primer sayap elang bondol dicabut. "Bulu dicabut agar tak terbang tinggi," katanya.
Sementara Kepala Resor BKSDA Malang, Dedi Sudiana menjelaskan jika elang dalam tahap pemulihan. Terutama mengembalikan pergelangan kaki elang bondol yang terluka akibat terjatuh. "Masih proses pemulihan," katanya.
EKO WIDIANTO
Topik terhangat:
Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Arus Balik Lebaran
Berita lainnya:
Daftar Konser Akhir Tahun di Jakarta
Karyawati Dijambret di Palmerah
6 Selebriti dengan Masa Pernikahan Tersingkat
Mengapa Rumah Tipe 21 Kurang Peminat
Berita terkait
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna
22 Mei 2022
Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.
Baca SelengkapnyaBeberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon
9 Maret 2022
Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.
Baca SelengkapnyaMengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi
25 Agustus 2021
Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.
Baca SelengkapnyaBiodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng
23 Mei 2018
Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.
Baca SelengkapnyaWow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia
12 November 2017
Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu
Baca Selengkapnya40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung
9 November 2017
Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.
Baca SelengkapnyaUps, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan
6 November 2017
Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang
7 Agustus 2017
Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.
Baca SelengkapnyaKelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil
1 Agustus 2017
Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.
Baca SelengkapnyaSeekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru
12 Juli 2017
Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain
Baca Selengkapnya