TEMPO.CO, Jakarta - India mengalami peningkatan permintaan ponsel cerdas hingga dua ratus persen. Menurut harian The Times of India, yang mengutip data dari perusahaan survei IDC, pengapalan ponsel cerdas pada kwartal kedua tahun ini mencapai sekitar 9,3 juta unit.
Padahal jumlah pengapalan pada periode sama tahun lalu hanya mencapai 3,5 juta unit. Jenis ponsel yang paling diminati adalah yang memiliki bentang layar 5-7 inci seperti phablet.
"Menurut data, ponsel kategori phablet mencapai 30 persen dari total ponsel yang dikapalkan," demikian tertulis pada situs Zdnet, yang mengutip harian The Times of India.
Merek yang paling diminati pada kwartal kedua lalu adalah ponsel besutan Samsung sebanyak 26 persen, diikuti Micromax 22 pesen dan Karbonn sebanyak 13 persen.
Sedangkan ponsel Nokia dan Sony hanya mencapai 5 persen pangsa pasar. Sedangkan sisanya yaitu 29 persen terdiri dari banyak merek termasuk iPhone.
Micromax dan Karbonn merupakan dua merek lokal di India. Dengan nilai tukar Rupee yang mengalami pelemahan, maka produk lokal bakal mendapat kesempatan untuk lebih berkembang dan mendominasi pasar.
Ini karena pelemahan Rupee membuat biaya impor, yang biasanya dilakukan dalam mata uang dolar, menjadi lebih mahal. Ini tentunya bakal mendorong harga ponsel impor menjadi lebih tinggi.
ZDNET | BUDI RIZA
Berita terkait
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
3 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
10 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
10 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
22 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
26 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
27 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
30 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
34 hari lalu
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
44 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights
57 hari lalu
Dewan Pers akan segera membentuk komite untuk mengawasi jalannya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights.
Baca Selengkapnya