TEMPO.CO, New Mexico - Aksi korporasi besar digarap Microsoft Inc pada pekan pertama September 2013. Perusahaan komputer terbesar di dunia itu mengakuisisi unit bisnis ponsel dan jasa milik Nokia senilai US$ 71,1 miliar atau Rp 80,3 triliun.

New York Times mengabarkan, langkah ini dilakukan Microsoft sebagai bagian dari rencana transformasi bisnisnya. Dengan mengakuisisi bisnis Nokia, Microsoft berencana menebus ketertinggalannya dalam bisnis perangkat telekomunikasi bergerak (mobile gadget). Seperti diketahui, Nokia sempat menjadi pemain terbesar dalam bisnis ponsel pada dekade 2000-2008.

Dalam rilisnya pada Senin malam, 2 September 2013, Microsoft menyatakan sebanyak 32 ribu karyawan Nokia siap bergabung. Kepala Eksekutif Nokia, Stephen Elop, akan bergabung dengan Microsoft, namun bukan sebagai CEO. Hanya saja, Elop memiliki kans besar sebagai pengganti CEO Microsoft Steven A. Ballmer yang memasuki masa pensiun.

Melalui keterangan tertulisnya, Balmer mengatakan akuisisi Nokia akan memberi berkah kepada Microsoft terutama dari sisi sumber daya manusia. Nokia akan memberi "tim tangguh" yang siap membantu Microsoft merebut pangsa pasar dalam bisnis ponsel.

Nokia, kata Balmer, memiliki kapabilitas yang sudah terbukti dalam bisnis ponsel, terutama dalam bidang desain, mata rantai penjualan serta manajemen manufaktur. "Ini memberi peluang bagi Microsoft untuk memperluas cakupan bisnis," katanya.

Kemungkinan transaksi ini bisa tuntas pada kuartal pertama 2014. Bagi Nokia, akuisisi ini menjadi penyelamat setelah bisnisnya terus tergerus ponsel buatan Apple, Samsung, dan gadget murah buatan Cina. Nokia yang memiliki pengalaman membuat 600 ribu gadget sehari sudah tergesar dari kelompok lima besar produsen ponsel pintar di dunia. Bersama Motorola, Ericsson dan merk Eropa lain, Nokia berbagi sisa pangsa pasar sebesar 41,2 persen.

FERY FIRMANSYAH

Berita Lainnya:
Begini Cara Jokowi Promosikan Blok G Tanah Abang
Diiringi Tanjidor, Jokowi Resmikan Blok G Tenabang
Jokowi Ajak BRI Beri Kredit Pedagang Tanah Abang
Jokowi Janji Kasih Modal Pedagang Blok G
Pedagang Blok G Ingin Eskalator