Peneliti Siap Hidupkan Makhluk yang Sudah Punah  

Reporter

Kamis, 5 September 2013 10:34 WIB

telegraph.co.uk

TEMPO.CO, New South Wales – Para ilmuwan di seluruh dunia berlomba-lomba untuk mengeksiskan lagi hewan yang sudah punah. Bahkan, menciptakan lagi manusia yang sudah tiada. Mulai dari mengkloning mammoth hingga John Lennon.

Begitu pula dengan sekelompok peneliti dari University New South Wales, Australia, dalam Proyek Lazarus. Dilansir dari laman Daily Mail, Selasa, 3 September 2013, mereka akan menghidupkan kembali jenis katak yang sudah punah sejak 1983.

Proses yang dikenal dengan sebutan de-extinction (mengembalikan dari kepunahan) ini dinilai lebih kompleks dibandingkan dengan mengkloning hewan yang masih hidup. Namun, para ilmuwan percaya manusia memiliki kemampuan dan kewajiban untuk memperbaiki kerusakan yang mereka lakukan terhadap planet ini, salah satunya dengan de-extinction.

Upaya inilah yang sedang mereka garap pada katak yang melahirkan lewat mulutnya itu. Peneliti begitu kagum dengan hewan unik ini. Sebelum berhasil dipelajari, ternyata si katak keburu punah. Untungnya, sampel katak telah dibekukan. Jadi peneliti bisa menggunakan teknik kloning yang disebut transfer sel somatik nuklir untuk mencoba membangkitkan mereka.

Mike Archer, seorang profesor paleobiologi dan anggota dari Proyek Lazarus, mengatakan, “Kami akan mengaktifkan kembali sel-sel mati menjadi lebih hidup. Jadi intinya adalah menghidupkan kembali genom katak ini.” Mike begitu yakin proyek ini akan berhasil. Jika gagal, kata Mike, yang menjadi kendala adalah masalah teknologi, bukan biologi.

Ini bukan ide menghidupkan kembali hewan yang sudah punah yang pertama. Sebelumnya, sekitar empat tahun lalu, peneliti dari Spanyol berhasil “membuat” bayi Pyrenean ibex, yakni sejenis kambing yang telah punah sejak tahun 2000. Namun sayang, hewan yang dibentuk dalam rahim kambing biasa ini akhirnya meninggal sesaat setelah kelahirannya.

Meski bermaksud mengembalikan dan menebus kesalahan atas perusakan alam oleh manusia, de-extinction dianggap sesuatu yang tidak etis. Banyak ilmuwan yang justru menentang kemajuan teknologi ini. Mereka khawatir, alih-alih mengembalikan hewan yang punah, hal ini justru bisa merusak alam dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA




Topik terhangat:
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung

Berita Terpopuler

Haji Lulung: Ahok Jangan Celetak Celetuk Slengean
Keluhan Polwan: Sulit Tolak Atasan
Harrison Ford Ngopi di Jakarta Bikin Heboh Twitter
Kisah Penumpang Lion Air Tidur di Landasan

Berita terkait

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

24 hari lalu

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.

Baca Selengkapnya

Anjing-anjing Kloning Javier Milei Mencuri Sorotan dalam Pemilu Argentina

23 Oktober 2023

Anjing-anjing Kloning Javier Milei Mencuri Sorotan dalam Pemilu Argentina

Favorit pemilu presiden Argentina, Javier Milei, mendedikasikan kemenangan dalam pemilihan pendahuluan untuk "anak-anaknya yang berkaki empat".

Baca Selengkapnya

Bahaya Kloning IMEI, Bisa Kena Blokir dan Terjerat Hukum

26 Juni 2023

Bahaya Kloning IMEI, Bisa Kena Blokir dan Terjerat Hukum

Risiko dan bahaya kloning IMEI bagi penjual atau pembeli ponsel ilegal maupun pelaku kejahatan adalah sebagai berikut.

Baca Selengkapnya

Apakah Mungkin Membuat Kloning Manusia?

12 Mei 2022

Apakah Mungkin Membuat Kloning Manusia?

Pada 2002, Clonaid yang terkait kepercayaan raeliansime pernah mengumumkan kelahiran manusia kloning pertama. Apakah ada buktinya?

Baca Selengkapnya

Pengambilan Genetik Membuat Salinan Identik Makhluk Hidup, Apa Itu Kloning?

12 Mei 2022

Pengambilan Genetik Membuat Salinan Identik Makhluk Hidup, Apa Itu Kloning?

Kloning bisa terjadi secara alami atau disengaja?

Baca Selengkapnya

25 Tahun Silam Mamalia Kloning Pertama Diumumkan, Metodenya?

22 Februari 2022

25 Tahun Silam Mamalia Kloning Pertama Diumumkan, Metodenya?

Proses kloning dapat dilakukan dengan dua cara. Bagaimana itu bisa berhasil?

Baca Selengkapnya

Hari Ini di 1997: Cerita Domba Dolly Hasil Kloning Pertama yang Hidup 6 Tahun

22 Februari 2022

Hari Ini di 1997: Cerita Domba Dolly Hasil Kloning Pertama yang Hidup 6 Tahun

Dolly hanya hidup selama enam tahun karena arthritis dan paru-paru hingga akhirnya disuntik mati, lalu kenapa domba yang dipilih untuk kloning?

Baca Selengkapnya

Dampak Negatif Bioteknologi Bisa Munculkan Penyakit Baru

28 Mei 2021

Dampak Negatif Bioteknologi Bisa Munculkan Penyakit Baru

Dampak negatif bioteknologi lainnya yaitu dapat menimbulkan penyakit karena produk transgenik yang menyebabkan reaksi alergi pada manusia.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Genetika: Dulu Domba Dolly, Kini Kambing Pejantan Tangguh

17 September 2020

Rekayasa Genetika: Dulu Domba Dolly, Kini Kambing Pejantan Tangguh

Jasad domba Dolly yang hasil rekayasa genetika kini menjadi bahan diskusi di Museum Skotlandia di Edinburgh.

Baca Selengkapnya

Seperti Jurassic Park, Ilmuwan Transplantasi Sel Mammoth ke Tikus

2 April 2019

Seperti Jurassic Park, Ilmuwan Transplantasi Sel Mammoth ke Tikus

Ilmuwan mentransplantasikan sel mammoth ke dalam embrio tikus, berharap seperti Jurassic Park..

Baca Selengkapnya