Limbah Makanan Dunia Picu Efek Rumah Kaca

Reporter

Sabtu, 14 September 2013 01:00 WIB

Sejumlah partisipan mengkampanyekan "End Hunger, Walk the World" di Manila, (7/6). Hal ini untuk mengajak masyarakat dunia turut mengentaskan kelaparan. AP Photo/ Pat Roque

TEMPO.CO, Jakarta - Limbah makanan di seluruh dunia telah menghasilkan emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Dalam sebuah laporan PBB diungkap bahwa sepertiga dari semua makanan yang dikonsumsi manusia telah menjadi limbah atau telah dibuang. Jumlah ini diperkirakan mencapai 1,3 miliar ton. Membuang makanan berarti membuang air, bahan kimia, dan energi yang diperlukan untuk produksi dan proses pembuangannya.

“Dalam laporan berjudul The Food Wastage Footprint, yang dirilis pada hari Rabu, 11 September 2013, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memperkirakan jejak karbon dari makanan yang terbuang itu setara dengan 3,3 miliar ton karbon dioksida,” tulis Daily Mail, Rabu, 11 September 2013.

Jumlah itu menjadi jumlah sumbangan emisi terbesar setelah sumbangan emisi yang dihasilkan Cina dan Amerika Serikat.

Di negara industri dan maju, hal ini terjadi karena konsumen sering kali membeli terlalu banyak makanan dan membuangnya jika makanan tersebut tidak mereka makan. Sementara itu, di negara berkembang, banyaknya limbah makanan terjadi karena hasil pertanian yang tidak efisien dan kurangnya fasilitas penyimpanan yang tepat.

Banyaknya emisi yang dihasilkan menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang efisien dapat memberikan kontribusi substansial bagi upaya global untuk mengurangi gas rumah kaca. Hal itu tentunya akan membatasi pemanasan global.

Selain itu, menurut FAO, pengurangan pemborosan makanan tidak hanya akan menghindari tekanan pada sumber daya alam yang langka, tapi juga mengurangi peningkatan permintaan produksi pangan yang telah naik sebesar 60 persen pada tiap 2050 penduduk.

Oleh sebab itu, FAO menyarankan agar komunikasi antara produsen dan konsumen lebih ditingkatkan lagi untuk mengelola pasokan makanan yang efisien. Selain itu, fasilitas seperti pengemasan atau pendinginan guna mengawetkan makanan juga harus dikembangkan. Ada baiknya bagi produsen untuk mulai memproduksi porsi kecil, sehingga makanan tidak lagi mubazir.

DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA

Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani

Baca Juga:
Diduga Ratusan Model Jadi Korban Casting Bugil
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
Pemilu Hari Ini, Jokowi Presiden di Kelas Menengah

Berita terkait

Pilihan Bahan Makanan Lokal untuk Bekal Anak, Murah dan Bergizi

26 hari lalu

Pilihan Bahan Makanan Lokal untuk Bekal Anak, Murah dan Bergizi

Ahli gizi memberi contoh penggunaan bahan makanan lokal berikut untuk menyiapkan bekal anak berupa makanan bergizi seimbang.

Baca Selengkapnya

Komitmen Kuat KKP Melindungi Hak Masyarakat Hukum Adat

28 hari lalu

Komitmen Kuat KKP Melindungi Hak Masyarakat Hukum Adat

Masyarakat adat adalah garda depan pelestarian sumber daya alam karena mereka memiliki kedekatan spiritual dan budaya pada alam tempat tinggalnya. Hampir seluruh keanekaragaman hayati kita yang masih tersisa berada di tempat-tempat yang dijaga langsung oleh masyarakat adat.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Masih Jadi Problema: Begini Tanggal 20 Juni Dipilih Sebagai Hari Pengungsi Sedunia

21 Juni 2024

Pengungsi Masih Jadi Problema: Begini Tanggal 20 Juni Dipilih Sebagai Hari Pengungsi Sedunia

Penetapan tanggal ini memiliki sejarah dan tujuan yang penting dalam mendukung dan melindungi hak-hak para pengungsi di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

9 Rempah Pilihan Gisele Bundchen yang Membuatnya Sehat dan Awet Muda

16 Juni 2024

9 Rempah Pilihan Gisele Bundchen yang Membuatnya Sehat dan Awet Muda

Gisele Bundchen mengungkapkan bahan-bahan makanan yang menutrisi tubuhnya dan membuatnya sehat serta awet muda.

Baca Selengkapnya

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

16 Mei 2024

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Kelola 4 Jenis Suhu

8 Mei 2024

Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Kelola 4 Jenis Suhu

Coldspace meluncurkan teknologi pendingin hybrid untuk pabrik bahan makanan di Srengseng,Jakarta Barat. Diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

30 Maret 2024

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Kelaparan Akut di Gaza Bisa Menciptakan Kematian Massal

19 Maret 2024

Kelaparan Akut di Gaza Bisa Menciptakan Kematian Massal

IPC memperingatkan kekurangan bahan makanan yang ekstrim di sejumlah wilayah di Jalur Gaza telah memperburuk kelaparan di sana.

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

15 Maret 2024

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya