Bermain Game Bisa Menyebabkan Kecanduan  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 15 September 2013 15:26 WIB

Seorang anak bermain video game ditengah kawannya bermain kelereng di kawasan Cituis, Tangerang, Banten, (10/9). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Di era serba digital, dalam satu keluarga bisa terdapat banyak perangkat bergerak, seperti telepon seluler cerdas dan tablet. Apalagi produk lokal dengan harga di bawah Rp 1 juta kian banyak di pasar.

Bermain game dengan perangkat bergerak memang terasa lebih rileks dibanding dengan komputer atau laptop. Ini karena bentuk alat yang sederhana dan mudah digunakan di mana saja.

Namun, ternyata bermain game bukan tanpa masalah. Menurut penelitian, konten hiburan seperti game yang tersedia pada perangkat bergerak berdampak negatif bagi anak-anak.

Game bisa membuat anak-anak kecanduan,” kata Ofir Turel, ilmuwan di California State University, Fullerton. "Apa pun yang memberikan imbalan bagi otak, berpotensi membuat orang kecanduan."

Anak-anak, misalnya, bisa mengalami kurang tidur karena kecanduan bermain game. Menghadapi cahaya terang dari layar ponsel atau tablet hingga larut malam bisa mengganggu ritme biologisnya.

Game yang mengandung aksi kekerasan bahkan bisa terbawa ke alam bawah sadar. Hal ini tentunya berdampak pada kebugaran dan konsentrasi anak-anak saat berada di sekolah.

Nilai sekolah anak-anak juga bisa turun akibat bermain game. Hal tersebut terjadi karena mereka kesulitan berkonsentrasi saat menyelesaikan pekerjaan rumah.

Bermain game secara intensif juga bisa membuat anak-anak lekas merasa lelah dan lapar. "Ini bisa mendorong mereka makan berulang kali dan membuat badan mereka kegemukan," kata Turel.

Bagi anak-anak pemalu, bermain game justru bisa menjadi pengganti interaksi personal dan sosial. Beberapa anak memang bisa menjalin pertemanan secara online dengan anak-anak lainnya.

"Anak-anak yang cenderung labil dan kurang bergaul, sifat negatif mereka semakin terpupuk saat bermain game, terutama yang bertema kekerasan," kata Patrick Markey, profesor psikologi.

Untuk mengatasi hal ini, orang tua bisa membantu anak-anaknya mencapai keseimbangan antara bermain game, aktivitas sosial, dan lapangan. Salah satu caranya adalah membatasi durasi bermain game dan melibatkan mereka dalam kegiatan nyata yang menyenangkan, seperti bermain di taman.

LIVESCIENCE | BUDI RIZA

Berita terkait

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

43 menit lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

1 hari lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

2 hari lalu

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

Laporan terkini dari Canalys memperkirakan total 296,2 juta smartphone telah didistribusikan di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

2 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

3 hari lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

4 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

4 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

7 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya