Game Anak Harus Simple dan Fun

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 15 September 2013 15:30 WIB

Sejumlah pelajar SMP 1 Lumajang memainkan Gamelan IT yang dikolaborasikan dengan tari. Digitalisasi suara gamelan ini sebagai bentuk upaya menjaga tradisi budaya bangsa yang dilakukan sekolah. Foto:TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA

TEMPO.CO, Jakarta - Tergerak membuat game edukasi sederhana, Aruline Studio merancang permainan berbasis matematika untuk anak-anak. Ditemui di ajang Indonesia Game Show 2013, Chief Executive Officer Aruline Studio, Edria Albert Varian, menceritakan ide awal dibuatnya game berjudul Countastic.

Kepada wartawan Tempo, Satwika Movementi, pria lulusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung ini bercerita soal keinginannya menciptakan lebih banyak lagi game anak.

Dari mana ide membuat Countastic?


Kami ingin membuat game yang simple dan fun tapi ada nilai positifnya. Sepertinya membuat game asah otak itu seru. Apalagi kalau dibuat untuk perangkat bergerak. Sebab, kalau di komputer pribadi kesannya membosankan. Kami memaksimalkan penggunaan fitur layar sentuh pada ponsel.

Awalnya, kami membuat Countastic untuk perlombaan di Bandung dua tahun lalu. Waktu itu masih kuliah. Ternyata hasilnya positif. Ini yang membuat kami bersemangat untuk menyempurnakan game ini. Lalu, kami cari teman-teman yang bisa menggambar ilustrasi. Setahun kemudian, kami rilis pada November 2012 dan berbayar. Sekali unduh US$ 2.

Kenapa tidak gratis?
Karena kami ingin mematenkan game ini awalnya. Tapi ternyata penjualannya kurang oke. Akhirnya kami sediakan secara gratis di Google Play.

Seperti apa Countastic ini?
Prinsipnya mengolah angka yang bisa dibagi dua atau digabungkan sesuai dengan level. Ada mode number-rumble yang menampilkan angka. Kita harus mencari angka sesuai dengan yang ada di mode itu, di bagian pojok kiri bawah. Di layar akan turun banyak angka, kemudian kalau angkanya lebih besar, kita harus memotong sesuai dengan angka yang diminta.

Tentunya sesuai dengan waktu yang diberikan. Contohnya, untuk level 1, waktunya 45 detik. Nanti tiap level durasinya ditambah. Menariknya, game ini levelnya tidak terbatas. Pernah suatu kali kami meminta teman memainkan ini, level tertingginya 60. Padahal, kami sendiri hanya berhasil sampai sekitar level 50.

Ada berapa creator di Aruline?
Di Aruline ada tujuh orang, tetapi untuk Countastic timnya empat orang.

Butuh biaya berapa untuk membuat game ini?
Dulu karena kami masih kuliah, enggak hitung berapa pastinya. Sekarang mulai pikirkan cost and development. Kami mulai serius menggarapnya.

Pemasarannya akan seperti apa?
Kami promosi seperti ini di Indonesia Game Show. Untuk sekarang yang penting, istilahnya mengamankan dulu kalau Countastic adalah milik Aruline. Jadi enggak tiba-tiba diakui oleh orang lain. Selain itu, kami juga memasarkannya di laman www.arulinestudio.com. Dari situ ada tautan yang langsung terhubung dengan Google Play.

Menurut Anda, bagaimana perkembangan game di Indonesia?
Sudah cukup baik, karena sekarang smartphone dan tablet makin banyak. Kalau dulu hanya di komputer pribadi, sekarang lebih variatif. Sebelumnya, game anak sifatnya straight to the point. Misalnya, edukasi hanya belajar gambar atau menghitung. Kalau sekarang lebih fun kemasannya.

Ada kendala dalam mengembangkan Countastic?
Bisa dibilang dari segi platform. Untuk sekarang kami masih terbatas di Android. Kalau iOS cukup ketat pengembangannya, harus dari iMac atau MacBook. Mau tidak mau harus dikembangkan dari Mac. Tapi kami akan berusaha menggunakan game-engine, yang bisa kompatibel dengan Android dan Mac, supaya enggak repot mengembangkannya.

Rencana selanjutnya?
Tentunya kami ingin membuat game lebih banyak. Tetapi untuk sekarang, sekitar tiga sampai empat bulan ke depan, kami mau membuat varian Countastic dengan bentuk permainan yang sedikit berbeda.

*****

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

4 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

11 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

11 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

23 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

27 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

27 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

31 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

34 hari lalu

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

44 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya