Jam Tangan Ini Bisa Memprediksi Kematian

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 7 Oktober 2013 21:38 WIB

Jam Tangan Tikker. ubergizmo.com

TEMPO.CO, Stockholm - Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui kapan akan meninggal? Informasi waktu kematian kini bisa diprediksi hanya lewat jam tangan yang diberi nama Tikker. Kemampuan jam tangan ini cukup menyeramkan, tidak hanya memprediksi kapan Anda akan meninggal, tapi juga menghitung mundur sisa waktu yang Anda miliki.

Untuk mengetahui tanggal kematian, pengguna harus mengisi kuesioner tentang riwayat kesehatan mereka sebelum mengurangi usia mereka dari hasil keseluruhan untuk mendapatkan nilai kematian. Nilai kematian yang didapat kemudian dimasukkan ke jam Tikker, lalu hitung mundur menuju waktu kematian akan dimulai.

Dijuluki sebagai "jam kematian", Tikker dibuat oleh penemu asal Swedia, Fredrik Colting. Ia justru menyebut jam ini dengan "Jam Kebahagiaan" dan mengklaim jam ini sengaja dibuat untuk membantu orang-orang untuk lebih menghargai waktu yang telah terlewati dan menjadikan sebagian sisa hidup lebih berarti.

"Bayangkan seseorang memberi tahu Anda bahwa Anda hanya memiliki satu tahun lagi untuk hidup. Bagaimana hal tersebut akan mengubah hidup Anda? Bagi kita, semua kehidupan terbaik adalah sebelum menghadapi tanggal kematian," ujar Colting, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Senin 7 Oktober 2013.

Kematian adalah hal yang tidak bisa dinegosiasikan, tapi tidak dengan kehidupan. Menurut Colting, yang harus dilakukan manusia adalah belajar bagaimana menghargai waktu dan berbagi dengan sesama. Colting mendapatkan ide untuk merancang jam Tikker ini saat kakeknya meninggal.

Untuk mengatur jam Tikker, penggunanya harus mengisi kuesioner dengan memasukkan informasi tentang sejarah medis mereka. Pengguna juga akan ditanya seputar apakah mereka minum alkohol atau merokok, dan apakah punya riwayat kanker, diabetes, dan penyakit lain dalam keluarga. Selain itu, sebelum mendapatkan nilai kematian, pengguna juga diberi pertanyaan tambahan tentang seberapa sering mereka berolahraga dan berapa berat badan saat itu.

Usia mereka kemudian dipotong dari hasil pengukuran pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk memprediksi tanggal kematian, dan jam tangan Tikker mulai menghitung mundur sisa waktu pengguna.

Jam tangan ini layarnya berbentuk digital, terdiri atas tiga baris. Baris pertama paling atas menunjukkan tahun, bulan, dan tanggal, sedangkan baris kedua menampilkan hitung mundur sisa usia berupa jam, menit, dan detik. Lalu, baris bawah menunjukkan waktu setempat.

"Dari tahun ke detik itu memperlihatkan waktu yang terus bergerak, tidak pernah diam, dan hidup kita akan berkurang menuju peristirahatan terakhir," ujar Colting.

Ia menambahkan, "terjadinya kematian tidak mengherankan bagi siapapun. Tapi dalam masyarakat modern, kita jarang membicarakannya. Saya berpikir bahwa jika kita lebih sadar akan waktu kematian, saya yakin kita akan membuat pilihan yang lebih baik selagi masih hidup."

Tim perancang jam ini tengah mengumpulkan dana melalui Kickstarter dan berharap mampu mendapat US$ 25 ribu. Rencananya, jam ini akan dijual dengan harga US$ 59 dan akan dikapalkan pada April 2014.

DAILY MAIL | ROSALINA

Berita terkait

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

1 hari lalu

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.

Baca Selengkapnya

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

1 hari lalu

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California

Baca Selengkapnya

BKN Buka Seleksi CASN Jalur Kedinasan Hari Ini, Ini Jadwal Rincinya

4 hari lalu

BKN Buka Seleksi CASN Jalur Kedinasan Hari Ini, Ini Jadwal Rincinya

BKN umumkan peserta seleksi CASN 2024 jalur kedinasaan dapat mendaftar pada Rabu, 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

5 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence

Baca Selengkapnya

Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT Season 8, Bukti Implementasi Prinsip ESG

8 hari lalu

Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT Season 8, Bukti Implementasi Prinsip ESG

Telkomsel gelar IndonesiaNEXT Season 8 dengan tema #upskilltoinnovate, lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

11 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

25 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

26 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

27 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

50 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya