Google Earth Bidik Perangkap Ikan di Teluk Persia  

Reporter

Kamis, 28 November 2013 04:41 WIB

Google Earth

TEMPO.CO, Jakarta - Perangkap ikan berupa tambak yang membentang di Teluk Persia berhasil tertangkap oleh satelit Google Earth. Keberadaan perangkap ikan itu selama ini sangat jarang diketahui. Hasil tangkapannya bahkan bisa mencapai enam kali dari jumlah yang selama ini dilaporkan.

Terdeteksinya perangkap itu menarik perhatian ilmuwan. Mereka berusaha melakukan pengecekan ulang data yang dihimpun oleh United Nations Food and Agriculture Organization. Data lembaga Amerika Serikat itu berasal dari enam negara yang berada di sekitar teluk yang merupakan wilayah ekosistem perikanan.

“Hal pertama yang kami lakukan adalah mensurvei di Teluk Persia dan mulai menghitung jumlah perangkap ikan,” ujar Dalal Al-Abdulrazzak, lulusan fakultas perikanan University of British Columbia, Vancouver, Kanada, kepada NBC News, Rabu, 27 November 2013.

Dia dan koleganya, Daniel Pauly menghitung sebanyak 1.656 perangkat di sepanjang teluk. Keduanya, membandingkan dengan gambar yang diterbitkan pada 2005. Rupanya ada perbedaan jumlah dari hasil foto, ternyata total perangkap berjumlah 1.900.

Al-Abdulrazzak kemudian menghubungi pakar perikanan di wilayah tersebut untuk mengkonfirmasikan total hasil tangkapan per harinya. Hasil penelitian menunjukkan tangkapan per harinya mencapai 34 ribu ton. Padahal, laporan resmi dari enam negara di sekitar Teluk Persia menyebutkan tangkapan per harinya yaitu 5.908 ton.

Tambak untuk menangkap ikan sebenarnya merupakan teknologi yang diwariskan sejak 3 ribu tahun lalu dan kini masih populer di Teluk Persia. “Cara kerjanya berdasarkan perbedaan tinggi gelombang laut,” kata Al-Abdulrazzak.

Saat gelombang tinggi datang, gerombolan ikan akan mendekat ke pantai dan berenang secara paralel di sepanjang garis pantai. Ketika tubuh mereka membentur dinding tambak, maka secara alami mereka akan menuju ke air yang lebih dalam. Ketika mereka menuju tempat yang lebih dalam, mereka sebenarnya memasuki area jebakan.

“Saat mereka memasuki area yang dalam, jebakan mulai bekerja, kemudian nelayan dengan mudah akan menjaring ikan,” kata Al-Abdulrazzak.

Perikanan adalah komoditas terbesar kedua di Persia setelah minyak. “Besarnya jumlah tangkapan, ke depannya akan menjadi suatu konsekuensi jangka panjang terkait ketersediaan,” ucapnya.

Hal tersebut menurut dia karena mayoritas ikan yang tertangkap adalah ikan kecil. Padahal, ikan kecil seharusnya dikembangbiakkan hingga dewasa.

Dia berharap data yang dikumpulkan bisa memengaruhi manajemen dan strategi untuk melindungi perikanan di Teluk Persia. Wilayah itu sebenarnya merupakan daerah yang dilindungi. “Gambar yang dibidik oleh satelit diharapkan bisa digunakan untuk memverifikasi kebenaran suatu laporan dan mencegah penangkapan ikan secara illegal," ujarnya.

NBC NEWS | SATWIKA MOVEMENTI

Baca juga:

Nokia dan BlackBerry Perang Kata-kata di Twitter

Android KitKat Telah Hadir di Nexus 4

Microsoft Akui Disc Drive Xbox Bermasalah

Pengguna Xbox yang Bandel 'Dihukum' Microsoft

Berita terkait

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

8 Desember 2023

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.

Baca Selengkapnya

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

1 Desember 2023

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

27 September 2023

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

Pada 27 September 2023, Google berusia 25 tahun, meskipun penentuan ditetapkannya tanggal itu punya kisah panjang.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

16 September 2023

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

Google yang berpusat di California, Amerika Serikat itu menolak untuk mengungkapkan detail jumlah orang terkena PHK massal.

Baca Selengkapnya

Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

9 September 2023

Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

Rencana peluncuran Android 14 ini dibocorkan oleh pakar Android Mishaal Rahman.

Baca Selengkapnya

Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

31 Juli 2023

Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

Google menjadi produk mesin pencarian teratas. Ada beberapa faktor yang menopangnya. Kini, Neeva hadir untuk menantang dominasi tersebut.

Baca Selengkapnya