TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan portal raksasa asal Korea Selatan, Naver, telah mengakuisisi Gogolook, sebuah perusahaan penyokong perusahaan-perusahaan digital baru. Gogolook ini merupakan penyokong perusahaan kecil bernama Whoscall, yang aplikasi buatannya bisa mengidentifikasi penelepon anonim.
Jumlah besaran akuisisi belum diungkapkan. Naver dikenal sebagai perusahaan portal populer di negeri Ginseng itu. Perusahaan ini menyajikan layanan pencarian dan game Hangame, yang terbilang besar.
Naver juga merupakan pemilik dari perusahaan social messaging Line, yang berbasis di Jepang. Line ini memiliki sekitar 300 juta pengguna dan terbilang populer hingga ke Indonesia.
Gogolook sendiri menjadi populer di Taiwan, Korea dan Jepang. Ini karena, aplikasi ini membantu konsumen untuk terhindar dari para penelepon gelap yang berusaha menipu dengan menjanjikan imbalan menarik.
Gogolook menggunakan data base, mesin pencari dan sumber pihak ketiga untuk memperkuat datanya dalam mengenai sumber penelepon gelap. Saat ini ada sekitar 600 juta data base tersimpan di server perusahaan. Hingga kini, aplikasi Whoscall telah diunduh sekitar 4,5 juta pengguna dan digunakan secara aktif oleh sekitar 1,2 juta orang tiap bulan.
Menurut iklan Gogolook, ada sekitar 3 miliar spam setiap harinya baik lewat telepon maupun pengiriman teks. Secara global ada sekitar 7 miliar ponsel yang digunakan saat ini.
TECH IN ASIA | BUDI RIZA
Berita terkait
Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
5 hari lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaSeputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
6 hari lalu
Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp
7 hari lalu
Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.
Baca SelengkapnyaPsikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
18 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
23 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
25 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
25 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
36 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
41 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
41 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca Selengkapnya