Ini Kata Bakrie Setelah Beli Path Rp 304 Miliar

Sabtu, 11 Januari 2014 13:08 WIB

Presiden Direktur BTEL, Anindya Bakrie (kiri) dan Presiden Direktur Sampoerna Strategic, Michael Sampoerna saat konfrensipress penandatanganan penjualan bersyarat perjanjian jual beli yang berlangsung pada Selasa (13/3) antara BTEL dan Sampoerna Strategic dan Polaris yang bertindak sebagai pemegang saham STI di Four Seasons Hotel, Jakarta, Rabu (14/3). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pertarungan bisnis media sosial di Indonesia makin panas. Salah satu aplikasi jejaring sosial yang sedang naik daun di Indonesia, Path, baru saja menyatakan mendapat suntikan dana segar dari Bakrie Global Group sebesar US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar.

"Kami sangat bahagia bisa bergabung dengan pertumbuhan Path," kata CEO Bakrie Anindya Bakrie seperti dikutip Recode.net, Sabtu, 11 Januari 2014. "Dengan tim manajemen yang solid dan rencana bisnis yang bagus, Path akan terus menghubungkan banyak orang Indonesia secara personal, bermakna, dan produktif."

Kucuran modal segar ini membuat Path sudah mengantongi modal US$ 65 juta. Sebelumnya, pada 2011, Path sudah mendapat investasi sebesar US$ 10 juta.

CEO Path Dave Morin sangat berbahagia dengan kerja sama ini. Recode.net mengisahkan transaksi itu hingga akhirnya mencapai kata sepakat. "Setelah melalui jalan sulit selepas tahun 2013 yang begitu menantang," kata Dave Morin kepada Recode.net.

Tak disebutkan berapa besar saham Path yang dikuasai Bakrie. Yang pasti, sebelum Bakrie masuk, sudah ada investor-investor terdahulu seperti Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital.

Pendiri dan CEO Path, Dave Morin, dalam berbagai kesempatan menyatakan dia sudah lama ingin menggandeng investor dari Asia, khususnya Asia Tenggara. Di wilayah ini, jumlah pengguna Path tumbuh luar biasa.

"Bisnis kami di Asia sangat kuat . Kami selalu berupaya mencari mitra untuk berekspansi," ujar Morin.

Jumlah pengguna Path di seluruh dunia saat ini mencapai 23 juta orang. Sekitar 25 persen pengguna, sekitar enam juta, datang dari Indonesia. Dari jumlah itu, pengguna yang aktif diperkirakan mencapai empat juta orang.

"Jumlah pengguna Path di sini (Indonesia) bahkan lebih besar dari Amerika Serikat," ujar Dave Morin saat bertandang ke Jakarta, November lalu. Itu membuat saya datang ke sini (Jakarta). Saya ingin mempelajari karakter orang-orang di sini," jelas Morin. Ia menegaskan suntikan modal baru itu akan dimanfaatkan untuk menguatkan pertumbuhan Path.

Path adalah aplikasi media sosial yang sedang in dalam kalangan anak muda. Situs ini berjalan di perangkat mobile dan memungkinkan penggunanya berbagi lagu, video, pesan, dan foto. Media sosial satu ini membatasi jumlah teman hanya sampai 150 orang per akun. Mayoritas pengguna Path adalah perempuan muda berusia 19-20 tahun. (Baca juga: MNC dan WeChat Berencana Uji Coba Server Lokal)



RECODE | BS

Berita Terpopuler Lain
ngin Dapat Retweet di Twitter? Sisipkan Foto
WhatsApp Terpopuler, BBM Masih Jadi Favorit
MNC dan WeChat Berencana Uji Coba Server Lokal






Berita terkait

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.

Baca Selengkapnya

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.

Baca Selengkapnya

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.

Baca Selengkapnya

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.

Baca Selengkapnya

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?

Baca Selengkapnya

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality

Baca Selengkapnya

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.

Baca Selengkapnya