Edward Snowden, seorang analis intelijen Amerika Serikat berusia 29 tahun, telah mengungkapkan dirinya sebagai sumber yang mengungkapkan telepon rahasia pemerintah Ameriksa Serikat dan program pengawasan internet. AP/The Guardian
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Edwards Snowden mulai ramai dibicarakan setelah mantan orang CIA ini membocorkan isu pencurian data yang dilakukan oleh National Security Agency (NSA) beberapa waktu yang lalu. Pembocoran yang dilakukan Snowden pun mengundang pro dan kontra dari masyarakat. Namun, sebuah data yang dikumpulkan lembaga survei Amerika Serikat tentang isu sosial, Pew Research Center, menemukan bawa anak-anak muda di Amerika menilai bahwa tindakan Snowden seperti "layanan" kepada masyarakat.
Hasil survei itu menemukan, sebanyak 57 persen warga Amerika yang berusia 18 hingga 29 tahun percaya bahwa tindakan Snowden membuka mata masyarakat. Namun, semakin tua usianya, persentase yang mendukung menurun. Perolehan yang paling rendah terlihat pada usia 65 tahun ke atas yang hanya 35 persen.
Situs Ubergizmo menulis, kemungkinan pada usia muda, mereka lebih menghargai dan mengerti betapa berharganya data yang mereka simpan di Internet dibanding mereka yang lebin tua.
Saat itu koresponden ditanya mengenai apakah pemerintah harus memberikan sanksi hukum pada Snowden. Hasilnya, sekitar 42 persen warga berusia 18 hingga 29 pendukung Snowden yang setuju. Sementara,warga berusia 50 hingga 64 tahun ke atas meraih persentase tertinggi sebanyak 63 persen setuju tindakan hukum kepada Snowden.
Meski berdarah Amerika, Snowden kini dalam perlindungan Rusia sejak pembocoran rahasia badan intelejen Amerika tersebar di berbagai media. Meski begitu, ia menolak dikatakan sebagai pengkhianat dan mata-mata yang berbalik menyerang negaranya sendiri.
