TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Gede Suantika mengatakan, pemicu gempa bumi itu diduga akibat proses tektonik di zona subduksi, pertemuan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Australia.
Lempeng Australia itu bergerak menghunjam ke bawah lempeng Eurasia, di mana seluruh wilayah Indonesia berada di lempeng itu. "Gerakan lempeng itu 10 centimeter per tahun," kata dia.
Gede mengatakan, gempa susulan akibat gempa kebumen itu biasanya kekuatannya selalu lebih kecil dari gempa utamanya. Jika muncul gempa dengan kekuatan lebih besar, kemungkinan merupakan gempa utama yang lain yang bisa saja dipicu oleh gempa Kebumen. "Kita baru bisa tahu kalau memang sudah terjadi," kata dia.
Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia
3 hari lalu
Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia
TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4