Oculus Rift, Kacamata Virtual Reality untuk Gamers

Reporter

Rabu, 5 Februari 2014 15:41 WIB

Oculus Rift. Edge-online.com

TEMPO.CO, Las Vegas - Virtual reality terdengar hampir kuno di zaman OLEDs, 4K, Kinect, glasses-free 3-D dan semua cara menakjubkan lainnya yang ada saat ini untuk berinteraksi dengan game. Namun, virtual reality bakal kembali dalam cara yang sangat menakjubkan dengan kehadiran Oculus Rift, perangkat yang diperkenalkan di Consumer Electronics Show, Las Vegas, Nevada, 7-10 Januari lalu.

Oculus Rift tampak seperti sepasang kacamata ski. Di dalamnya terdapat dua lensa, satu untuk setiap mata, yang mengarah pada layar LCD tunggal. Layar akhir akan menjadi 7 inci, sedang prototipe yang diuji 5,6 inci. Layar itu memberikan dua gambar terpisah, satu untuk masing-masing mata, sehingga pengguna mendapatkan stereoscopic 3-D.

Inilah yang menakjubkan, yakni sensor di accelerometer dan gyroscope yang masuk ke dalam game PC. Ketika pengguna memutar kepala, pandangannya bergerak hampir sempurna dengan alat ini, 360 derajat, serta pandangan ke atas dan ke bawah."Hal ini pengalaman interaktif yang paling mendalam yang pernah saya lihat," ujar Dan Nosowitz dari Popular Science.

Situs Oculus mengatakan Rift menggunakan teknologi pelacakan khusus yang membuat latency pelacakan kepala 360 derajat sangat rendah sehingga memungkinkan pengguna secara mulus melewati dunia maya seperti di kehidupan nyata. Setiap gerakan halus kepala pengguna dilacak secara real time sehingga menciptakan pengalaman alami dan intuitif.

Perangkat canggih ini bekerja seperti sebuah peripheral. Anda menghubungkan ke komputer Anda dan bermain game PC dengannya. Ia membutuhkan sebuah PC gaming berkemampuan besar pada saat ini. Oculus Rift dimulai sebagai proyek hobi Palmer Luckey. Pria ini mengawali idenya dengan membongkar smartphone dan lantas membuatnya sebagai pendahulu Oculus Rift.

Luckey menulis proyeknya di sebuah forum, tempat dia bertemu John Carmack, seorang legenda game pencipta Doom, Quake, Wolfenstein 3D dan banyak lagi. Carmack meminta Luckey melakukan pengujian produk. Ia menyukainya dan menjadi pendukung terbesarnya.

Carmack juga membawa Luckey ke atas panggung di konvensi game E3 dan bahkan membantunya dalam proses pengembangan. Kemudian proyek itu digarap Kickstarter, sebuah platform pendanaan terbesar di dunia untuk proyek-proyek kreatif.

Ketika menguji layar prototipe Oculus Rift, Nosowitz mengakui tim pengembang telah bekerja sangat keras untuk menghilangkan latency yang terjadi. Desainnya juga sedikit berbeda.

"Tapi apa yang begitu mengejutkan dan mengesankan tentang Oculus Rift adalah bahwa ia benar-benar bekerja," kata Nosowitz, Rabu, 5 Februari 2014.

Pengguna yang memakai Oculus Rift akan masuk ke dunia yang sama sekali baru. Gerakan tubuh mereka bakal merespons seperti di dunia nyata. Sangat nyaman dan alatnya tidak terlalu berat, hanya 369 gram. Benar-benar seperti kacamata ski.

Rift menyediakan sudut pandang sekitar 110 derajat. Kombinasi sudut pandang lebar dengan pelacakan kepala dan stereoscopic 3D inilah yang diklaim pengembangnya menciptakan pengalaman virtual reality masa depan.

Satu-satunya masalah yang ditemukan Nosowitz adalah kecenderungan untuk memindahkan seluruh tubuhnya dan bukan hanya headset. Jika Anda bersandar untuk melihat sekitar sudut, misalnya, headset tidak dapat menerjemahkannya ke dalam gerakan dalam game.

Selain itu, ada masalah mabuk, istilah yang ditolak Oculus. Mereka lebih suka menyebutnya "disorientasi", meskipun itu hal yang sama. Nosowitz mengaku agak sulit untuk mengetahui apakah penyebab mualnya karena Rift atau terlalu lama bermain. Namun, hal itu bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Beberapa orang mungkin akan bereaksi lebih buruk daripada yang lain.

Development Kit diharapkan keluar bulan Maret dan perusahaan berharap versi consumer product dapat dirilis tidak terlalu lama pada tahun ini. Oculus mengatakan harganya sekitar US$ 300. Menurut Nosowitz, produk Rift ini merupakan salah satu hal yang paling menakjubkan di CES tahun ini.



ERWIN ZACHRI | POPULAR SCIENCE | OCULUSVR













Advertising
Advertising

Berita Lain:
Ini Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S5
HTC One 2 Bakal Jadi Pesaing Galaxy S5
10 Tahun, Facebook Masih Berjaya
Ilmuwan: Hanya Ada Empat Emosi Dasar Manusia
Langkah Pertama Nadella Sebagai CEO Microsoft

Berita terkait

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

13 September 2017

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA

Baca Selengkapnya

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

27 Agustus 2017

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.

Baca Selengkapnya

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

23 Agustus 2017

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

22 Agustus 2017

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.

Baca Selengkapnya

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

16 Agustus 2017

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.

Baca Selengkapnya

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

11 Agustus 2017

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.

Baca Selengkapnya

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

10 Agustus 2017

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

9 Agustus 2017

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

4 Agustus 2017

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.

Baca Selengkapnya