Perubahan Iklim, Tubuh Salamander Mengecil  

Reporter

Sabtu, 12 April 2014 13:05 WIB

Salamander api. Pixabay.com

TEMPO.CO, Carolina – Perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global telah memicu pengecilan tubuh salamander di Pegunungan Appalachian, Amerika Utara. Penyusutan ini terjadi lantaran salamander harus membakar energi lebih banyak di lingkungan yang semakin panas.

“Kami membandingkan ukuran spesimen. Kami terkejut melihat ternyata banyak spesies telah mengecil dalam kurun waktu beberapa dekade,” kata Karen Lips, penulis studi dari Universitas Maryland, AS, seperti dikutip dari Live Science, Jumat, 11 April 2014.

Para peneliti menemukan salamander yang dikumpulkan antara tahun 1980 hingga 2012 ini 8 persen lebih kecil dibandingkan dengan spesimen yang mereka kumpulkan dalam beberapa dekade sebelumnya, yang dimulai pada 1957.

Sebelumnya, peneliti mengira penyusutan ini terjadi lantaran serangan jamur yang sebelumnya juga pernah terjadi pada katak di wilayah ini. Namun, pada 16 spesies salamander yang diteliti tidak ditemukan jamur itu.

Kemudian, peneliti pun melakukan pengujian keterkaitan perubahan iklim. Para peneliti menciptakan model komputer dari salamander dan mengkombinasikannya dengan data cuaca.

Dari sini diketahui, sebagai hewan berdarah dingin, mereka harus membakar 7-8 persen lebih banyak energi untuk mempertahankan daya tahan tubuh dalam melakukan aktivitas mereka. Pembakaran berlebih ini yang akhirnya membuat ukuran tubuh salamander menyusut.

ANINGTIAS JATMIKA | LIVE SCIENCE

Terpopuler
Facebook Berupaya Minimalkan Aksi Spam
Keyboard Logitech K830 untuk Smart TV
Samsung Seri S dan Note Jadi Favorit di Indonesia






Berita terkait

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

10 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

11 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

15 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

16 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

17 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

18 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

19 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

26 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

30 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

30 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya