Dua Lutung Jawa Dipulangkan ke Malang  

Reporter

Rabu, 16 April 2014 20:00 WIB

Linseed, 5 tahun (Lutung Jawa betina dari Inggris) penghuni salah satu kandang Pusat Rehabilitasi Primata Jawa, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pusat Rehabilitasi ini kedatangan penghuni baru, satu Owa betina, satu Lutung Jawa jantan dan lima Lutung betina dari kebun binatang Howletts dan Port Lympe Animal Park Inggris untuk dilepasliarkan di Indonesia. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Dua ekor lutung Jawa endemik Jawa Timur (Trachypithecus auratus) dipulangkan dengan kereta ke Malang dari Bandung, Rabu, 16 April 2014. Mereka akan dilepasliarkan di hutan Jawa Timur.

Kedua lutung betina itu bernama Utung (2 tahun) dan Onet (2,5 tahun). Sebelum dipulangkan, mereka beradaptasi di pusat rehabilitasi Aspinal Foundation di Ciwidey, Kabupaten Bandung, sejak September 2013. Sebelum ke Ciwidey, mereka sempat dirawat di Animal Sanctuary Trust Indonesia (ASTI) Bogor.

"Keduanya hasil sitaan dan pengembalian dari masyarakat," ujar dokter hewan dari pusat rehabilitasi tersebut, Winny Pramesywari, kepada Tempo di Stasiun Bandung hari ini.

Menurut Winny, Utung dan Onet dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit. Hanya, gigi Utung banyak yang berkarang dan rusak. Giginya masih bisa lebih baik nantinya setelah gigi susunya tanggal. "Kemungkinan karena suka diberi makanan manis oleh pemeliharanya dulu," katanya.

Dua lutung Jawa itu akan diserahkan ke pusat rehabilitasi Javan Langur Centre di Malang, Jawa Timur. Keduanya akan menjalani masa adaptasi sekaligus menghilangkan stres akibat perjalanan jauh.

Selanjutnya mereka akan menjalani tahapan persiapan hidup di alam liar lewat belajar hidup berkelompok, dan dipasangkan dengan seekor pejantan bernama Kardun, berusia 8 tahun, yang telah menunggu di Malang. "Lama siap dilepasnya ke alam tergantung individu lutung, berkisar 4-12 bulan," ujarnya.

Utung dan Onet terpaksa menjalani perjalanan panjang dari Bandung ke Malang dengan kereta Malabar pada pukul 15.30. Mereka berada di kandang kayu masing-masing berukuran 80 x 60 x 60 sentimeter dengan ventilasi udara, dan ditempatkan di kargo kereta api dekat pintu agar cukup mendapat udara. Mereka praktis terkurung selama 24 jam perjalanan dari Ciwidey sampai tiba di tempat rehabilitasi di Malang.

Ini pengiriman kedua kalinya primata dari Aspinal di Ciwidey ke Malang dengan kereta. Pengiriman satwa dengan kereta dinilai lebih mudah ketimbang dengan pesawat, yang waktu tempuhnya lebih pendek. "Sejak kasus harimau mati di pesawat, pengiriman satwa jadi susah, satwa harus dikarantina dulu," kata Winny.

Utung dan Onet dipastikan mengalami stres akibat pemindahan ini. Apalagi, saat satwa tersebut diangkut dari Ciwidey ke Stasiun Bandung, mobil yang ditumpangi mogok empat kali dari Soreang hingga Jalan Kopo, Bandung. "Pas di lampu merah lagi, klakson ramai," kata Sigit Ibrahim, koordinator perawat satwa.

Pemindahan satwa ke Malang ini dikawal tiga orang, yaitu Winny sebagai dokter hewan, seorang penjaga, dan polisi kehutanan. Di dalam gerbong, Utung dan Onet akan dipantau kondisinya setiap 2-3 jam sekali. Air bening dan makanan favorit mereka yang disiapkan berupa dedaunan dan jambu biji. "Kami pilih gerbong belakang, kelas ekonomi, supaya dekat gerbong kargo," ujar Winny.







ANWAR SISWADI






Berita terkait

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.

Baca Selengkapnya

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.

Baca Selengkapnya

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.

Baca Selengkapnya

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

2 Juli 2020

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

Gusti Wicaksono, wildlife photographer muda berbagi tips memotret hidupan alam liar. Gusti membicarakannya di acara Obrolan Online Tempo Institute.

Baca Selengkapnya