Edward Snowden dalam pertemuan tertutup di bandara Moskow, Rusai (12/7). Ia menjanjikan akan memberi informasi rahasia Amerika jika Rusia bersedia memberikan suaka sementara untuknya. (AP Photo/Human Rights Watch, Tanya Lokshina)
TEMPO.CO, Chicago - Pembocor rahasia National Security Agency (NSA) Edward Snowden mengklaim dirinya dilatih untuk menjadi mata-mata oleh badan intelijen Amerika itu, termasuk Central Intelligence Agency (CIA). Pernyataan ini dikeluarkan oleh Snowden saat muncul di stasiun TV Amerika, NBCNews, untuk pertama kalinya setelah dicap sebagai "pengkhianat negara" oleh masyarakat. (Baca: Edward Snowden Akan Tampil Perdana di TV Amerika)
"Saya dilatih sebagai mata-mata. Saya tinggal dan menyamar di luar negeri, kemudian berpura-pura untuk mencari pekerjaan dengan nama palsu," kata Snowden saat diwawancarai oleh pembawa acara NBC News, Brian William, seperti dilaporkan Mashable, Selasa, 27 Mei 2014.
Snowden juga menjelaskan bahwa ia melakukan pekerjaan mata-mata dari "semua tingkat". Snowden mengaku pernah menjadi agen bawah tanah untuk NSA, CIA, dan Intelijen Pertahanan Amerika. (Baca: Edward Snowden, Sang Pembocor Rahasia Intel AS)
Namun, Snowden mengatakan bahwa ia tidak menganggap dirinya sebagai mata-mata. Ia juga menegaskan bahwa dirinya bekerja bukan untuk siapa-siapa.
"Saya tidak bekerja dengan orang lain. Saya juga tidak merekrut agen. Amerika lebih sering "merekrut" komputer daripada orang," kata Snowden.
Sejumlah media berita internasional memang pernah menyebut bahwa Snowden adalah mata-mata untuk Rusia dan Cina. Pemerintah Amerika juga menyebut bahwa Snowden sebenarnya hanya peretas yang tidak mengerti apa-apa tentang dokumen rahasia. (Baca: Edward Snowden Dapat Suaka dari Rusia)
"Mereka hanya mencoba untuk menggunakan posisi dan karier saya untuk mengalihkan perhatian (tentang rahasia NSA)," kata Snowden.