TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), akhirnya resmi bergabung menjadi netizen dengan memiliki akun Twitter dan Facebook. Dikutip dari Reuters, Jumat, 6 Juni 2014, upaya ini dilakukan agar agen mata-mata CIA lebih cepat bergerak berkirim pesan dan terlibat langsung dengan masyarakat. (Baca: Menengok Isi Museum Rahasia Intelijen AS, CIA)
"Kami tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa ini adalah tweet pertama kami," kicau CIA untuk kali pertamanya di jejaring sosial itu.
Karena CIA sudah sangat tenar di kalangan masyarakat, tak butuh waktu banyak untuk meraup follower atau pengikut. Dalam waktu 90 menit sejak akun aktif, kini CIA sudah memiliki 84 ribu pengikut dan jumlahnya terus bertambah dengan cepat. (Baca: Tip Dapatkan Banyak Follower di Twitter)
"Dengan meluas ke platfrom ini (Facebook dan Twitter), CIA dapat terlibat langsung terlibat dengan masyarakat dan memberikan informasi tentang misi CIA, sejarah, dan perkembangan lainnya," kata Direktur CIA John Brennan dalam sebuah pernyataan.
Brenan menjelaskan informasi di Twitter dan Facebook juga meliputi artefak dari museum non-publik CIA, ringkasan data para pemimpin dunia, peta, dan informasi lainnya. (Baca: Sejarah Penjara Rahasia CIA di Polandia)
Namun, meski CIA kini "bebas" di dunia maya, Direktur Intelijen Nasional James Clapper menegaskan agar para pejabat intelijen tidak berbicara tanpa izin atasan. Mereka juga dilarang untuk mengutip artikel berita jika berdasarkan pengungkapan yang tidak sah.