TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian terbesar tentang pengaruh gaya hidup pada kualitas sperma telah diterbitkan pekan ini di Inggris. Selain mengungkap sejumlah fakta mengejutkan, studi ini juga memuat lima cara yang tidak lazim untuk meningkatkan jumlah sperma.
Kualitas sperma diketahui telah menurun selama beberapa dekade terakhir. Para ilmuwan sampai hari ini tampaknya belum dapat menemukan penyebab pastinya. Beberapa faktor dituding sebagai pemicu, di antaranya merokok dan peningkatan paparan hormon estrogen.
Para peneliti dari University of Manchester dan Sheffield, misalnya, menemukan bahwa mengisap ganja dapat memicu dampak yang parah pada kesuburan pria. Tetapi pilihan gaya hidup lain seperti minum alkohol dan memakai celana ketat tidak dianggap menimbulkan masalah, meskipun di sejumlah penelitian sebelumnya menunjukkan sebaliknya.
Terlepas dari berbagai faktor penyebab menurunnya kualitas dan jumlah sperma, para ilmuwan juga menawarkan lima solusi untuk mengantisipasinya. Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari The Telegraph, Rabu, 11 Juni 2014.
Makan makanan merah
Bulan lalu sebuah laporan yang diterbitkan oleh Cleveland Clinic di Ohio menunjukkan bahwa konsumsi likopen meningkatkan kualitas, mobilitas, dan volume sperma secara dramatis. Bahkan mampu mendongkrak jumlah sperma hingga 70 persen. Likopen merupakan nutrisi penting yang biasanya ditemukan dalam buah dan sayuran berwarna merah, seperti tomat, stroberi, ceri, dan paprika merah.
Hindari laptop
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility tahun 2011 menemukan kaitan antara penggunaan laptop dengan koneksi Wi-Fi dan penurunan kualitas sperma. Para ilmuwan menguji sampel sperma dari 29 pria disimpan secara normal dan di bawah laptop yang terhubung ke Wi-Fi. Hasilnya, sperma yang disimpan di bawah laptop menjadi lebih lamban dan menunjukkan tanda-tanda kerusakan DNA.
Kurangi bersepeda
Bersepeda diketahui memberi segudang manfaat kesehatan, tetapi tidak bagi sperma Anda. Sebuah studi tahun 2009 oleh Andalusian Center of Sports Medicine dan University of Las Palmas di Spanyol menemukan bahwa bersepeda terlalu lama dapat mempengaruhi bentuk dan kualitas spermatozoid. Pemantauan terhadap 15 atlet triathlon Spanyol dengan usia rata-rata 33 tahun menunjukkan orang yang bersepeda sejauh 300 kilometer sepekan memiliki kurang dari 4 pc sperma, angka yang dianggap sebagai masalah kesuburan.
Jangan kepanasan
Suhu optimum untuk produksi sperma adalah 34,5 derajat Celsius. Suhu ini sedikit di bawah suhu tubuh. Sebuah penelitian tiga tahun oleh tim ilmuwan University of California pada 2007 menemukan bahwa lima dari sebelas pria yang berhenti mandi air panas mengalami peningkatan jumlah sperma hampir 500 persen.
Batasi minum kopi
Pada tahun 2003, tim peneliti dari Sao Paolo University di Brasil mempelajari 750 pria dan menyimpulkan bahwa minum kopi dapat meningkatkan kecepatan berenang sperma manusia. Namun penelitian lain menunjukkan bahwa minum tiga cangkir kopi sehari dapat menyebabkan mutasi genetik dalam sperma, sehingga sulit untuk membuahi sel telur.
TELEGRAPH | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Lain:
Pemecatan Prabowo Tak Hanya Soal Penculikan
Ahok Mulai Blusukan ala Jokowi
Waspada, Penyakit Haters Prabowo-Jokowi Menular!
Berita terkait
Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan
55 hari lalu
Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.
Baca SelengkapnyaAlasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan
57 hari lalu
Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.
Baca Selengkapnya7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor
21 Januari 2024
Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?
Baca SelengkapnyaAlasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak
20 Juni 2023
Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.
Baca SelengkapnyaCegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi
1 Mei 2023
Remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah.
Baca SelengkapnyaPerlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi
15 April 2023
Orang tua harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak perempuan tentang masalah kesehatan reproduksi, terutama jika sudah menstruasi.
Baca SelengkapnyaPerlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual
9 Januari 2023
Pemerhati anak mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Bagaimana caranya?
Baca SelengkapnyaCISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk
3 Desember 2022
CISDI menyampaikan kritik atas dua pasal kesehatan di Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Baca SelengkapnyaBerapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?
25 Agustus 2022
Kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah kehamilan bisa terjadi dengan cepat atau tidak.
Baca SelengkapnyaPentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi
28 Juni 2022
Persiapan untuk berkeluarga perlu dimulai sejak memasuki usia remaja. Salah satu tujuannya menjaga kesehatan reproduksi kelak.
Baca Selengkapnya